Ilustrasi. China ungkap cara mendarat di Bulan. (REUTERS/CARLOS GARCIA RAWLINS) |
China memberikan demonstrasi bagaimana astronautnya akan mendarat di Bulan dalam beberapa tahun mendatang. Pakai teknologi apa?
Pendaratan ini melibatkan serangkaian teknologi, salah satunya roket generasi terbaru untuk mengangkut pesawat antariksa berawak.
China berencana mengirim astronaut pertamanya ke Bulan pada akhir dekade ini atau sebelum 2030. Sebelum mewujudkan ambisi tersebut, China menunjukkan bagaimana misi tersebut akan diwujudkan nantinya.
Menurut jurnalis yang berfokus pada program antariksa China Andrew Jones, Direktur China Aerospace Science and Technology Corporation (CASC) Wu Yansheng baru-baru ini memberikan presentasi tentang program luar angkasa baru untuk membangun negara luar angkasa yang kuat.
Presentasi ini termasuk siaran dari pesawat ruang angkasa kru generasi baru di orbit dengan sistem pendarat Bulan.
Chinese lunar landing: Today CASC chairman Wu Yansheng gave a presentation on a new space journey to build a powerful space nation, or some such. It also included CCTV broadcasting renders of the new-gen crew spacecraft in orbit with a lunar lander system. https://t.co/gWmftUPzBn pic.twitter.com/4Yn3zfch6d
— Andrew Jones (@AJ_FI) December 20, 2022
Dalam unggahannya, Jones juga melampirkan foto roket terbaru Long March 9 dan Long March 5G/CZ5DY/921 milik China. Selain itu, presentasi Yansheng juga menampilkan animasi sepasang pesawat ruang angkasa yang tengah merapat saat mengorbit Bulan.
Dilansir Space, presentasi ini juga menunjukkan cuplikan seorang astronot membawa bendera Republik Rakyat China turun dari wahana antariksa ke permukaan Bulan.
Meski hanya animasi, presentasi ini mengirim pesan kuat ambisi penjelajahan Bulan yang mungkin akan dilaksanakan China sebelum 2030. Pasalnya, perusahaan yang dipimpin Yansheng diketahui mengerjakan berbagai aspek yang diperlukan China untuk mewujudkan pendaratan berawak di Bulan.
Misi penjelajahan Bulan ini salah satunya melibatkan pengembangan roket generasi terbaru Long March 9 dan Long March 5G/CZ5DY/921 yang nantinya akan membawa pesawat antariksa berawak ke Bulan.
Kehadiran misi penjelajahan Bulan China ini seakan berusaha menandingi misi Artemis milik Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA). Misi Artemis sendiri baru saja merampungkan misi Artemis 1 dalam rangkaian misinya mengembalikan manusia ke Bulan.
Lebih lanjut, China sebetulnya baru menyelesaikan stasiun luar angkasa Tiangong di orbit rendah Bumi pada 2022 yang mencatatkan rekor untuk dunia antariksa negeri tirai bambu ini.
Namun, China tampaknya memiliki ambisi penerbangan luar angkasa yang lebih besar dan lebih jauh, dan penjelajahan Bulan menjadi salah satunya.
Artikel ini telah tayang di cnnindonesia.com dengan judul "China Ungkap Cara Mendaratkan Astronautnya di Bulan"