Hagia Sophia

02 February 2023

Kenali Kanker, Gejala dan Penyebabnya

Apa itu kanker ? (Foto: Dok. Badan Litbang Kemendagri)

Apa itu kanker? Pernyataan tersebut kembali mencuat mengingat Hari Kanker Sedunia 2023 sebentar lagi akan diadakan pada 4 Februari. Tak banyak orang tahu bahwa masalah kesehatan ini berasal dari mutasi gen, bukan murni karena infeksi virus atau penyakit menular lainnya.

Sekitar 9,6 juta orang meninggal dunia setiap tahun akibat kanker. Angka yang sangat fantastis ini menjadikannya penyakit mematikan kedua di dunia setelah gangguan jantung. Dari jutaan kasus tersebut, 70 persen diantaranya terjadi di negara berkembang, termasuk Indonesia.

Global Burden of Cancer Study (Globocan) 2020 mencatat kasus kanker di Indonesia telah mencapai 396.314 orang dengan angka kematian sebesar 234.511 jiwa. Tidak menutup kemungkinan jumlah tersebut akan meningkat karena kurangnya kesadaran masyarakat akan budaya hidup sehat dan bahayanya penyakit tersebut.

Apa Itu Kanker?

Kanker adalah penyakit tidak menular yang disebabkan oleh pertumbuhan sel atau jaringan abnormal. Kemunculannya berasal dari transformasi sel sehat akibat mutasi gen atau kerusakan DNA.

Pertumbuhan sel tersebut sangat cepat dan tidak terkendali sehingga lambat laun membentuk sel ganas. Kondisi tersebutlah yang dapat menginvasi serta merusak fungsi organ tempatnya berasal tubuh. Penyebaran (metastasis) sel kanker dapat melalui pembuluh darah ataupun kelenjar getah bening.

Akan tetapi, tidak satu pun alasan kuat mengapa mutasi gen bisa terjadi. Namun ahli medis percaya, beberapa faktor risiko berikut ini bisa memengaruhi progresivitas kanker:
  • Kebiasaan merokok dalam jangka panjang
  • Diet rendah serat
  • Paparan sinar ultraviolet dan polusi udara
  • Perilaku seksual yang tidak sehat
  • Minum alkohol berlebihan
  • Kurangnya Aktivitas fisik
  • Riwayat genetik
  • Gangguan sistem imun tubuh
Selain itu, beberapa penyakit dan masalah kesehatan sering dikaitkan dengan komplikasi kanker, khususnya di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah. Sekitar 13 persen kasus kanker di dunia pada 2018 dipengaruhi oleh infeksi karsinogenik, seperti bakteri Helicobacter Pylori, Human Papillomavirus (HPV), virus hepatitis B, dan hepatitis C.

Gejala Kanker

Kanker umumnya tidak menimbulkan gejala spesifik pada tahap awal kemunculannya. Gejala kanker dapat bervariasi pada setiap individu tergantung letak dan tingkat keparahannya, misalnya di payudara, paru-paru, dan sebagainya. Segeralah konsultasikan pada dokter jika kemungkinan gejala-gejala kanker ini muncul dikutip dari American Cancer Society:
  • Kelelahan ekstrem yang tidak hilang meski sudah istirahat.
  • Berat badan turun atau naik drastis tanpa alasan jelas.
  • Masalah makan, seperti tidak merasa lapar, kesulitan menelan, sakit perut, atau mual dan muntah.
  • Muncul benjolan
  • Rasa sakit yang datang secara tiba-tiba dan seiring waktu bertambah parah.
  • Perubahan kulit, seperti benjolan yang berdarah atau bersisik, tahi lalat yang semakin membesar, luka terbuka yang tidak kunjung sembuh, dan warna kekuningan pada kulit atau mata (jaundice).
  • Batuk atau suara serak berkepanjangan.
  • Pendarahan atau memar yang tidak biasa tanpa alasan yang diketahui.
  • Gangguan buang air, seperti sembelit, diare, hingga bentuk dan warna feses yang abnormal.
  • Nyeri saat buang kecil
  • Urine berdarah atau bernanah
  • Sering demam atau keringat berlebihan ketika malam hari
  • Sakit kepala atau pusing
  • Masalah penglihatan atau pendengaran
Pencegahan Kanker

Melalui laman resminya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menulis 30-50 persen kasus kanker dapat dicegah dengan menghindari faktor risiko dan menjalankan perilaku hidup 'CERDIK', yaitu Cek kesehatan secara rutin, Enyahkan asap rokok, Rajin aktivitas fisik, Diet gizi seimbang, Istirahat cukup, dan Kelola stres. Selain itu, vaksinasi hepatitis B dan HPV telah terbukti dapat mencegah jutaan kasus kanker di dunia.

Pengobatan Kanker

Menentukan tujuan pengobatan kanker merupakan langkah pertama kanker untuk meningkatkan kualitas hidup pengidapnya secara signifikan. Hal ini dapat dicapai dengan dukungan untuk kesejahteraan fisik, sosial, spiritual, serta perawatan paliatif pada stadium akhir pasien kanker.

Perawatan biasanya meliputi pembedahan, radioterapi, atau kombinasi terapi sistemik meliputi kemoterapi, perawatan hormonal, dan terapi biologis. Semakin dini kanker didiagnosis, tingkat penyembuhan kian meningkat.

Jadi, sudah jelas ya apa itu kanker? Yuk! bersama kampanyekan 'Close the Care Gap' demi layanan dan fasilitas kanker yang adil serta merata di seluruh dunia.






















Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Ketahui Apa Itu Kanker, Gejala, dan Penyebabnya"