Kanker serviks juga bisa menyerang wanita di usia 20-an. (Foto: ilustrasi/thinkstock) |
Kanker serviks yang disebabkan oleh human papillomavirus (HPV) merupakan kanker yang harus diwaspadai. Berdasarkan data dari Globocan 2020, Indonesia mencatat 36.600 kasus baru atau 17,2 persen dari 213.500 kasus baru secara global.
Kanker serviks juga merenggut nyawa 21.003 wanita di Indonesia pada 2020. Artinya, sekitar 57 wanita meninggal dunia setiap harinya akibat kanker serviks.
Zaman dahulu, kanker serviks kerap menyerang orang tua di atas 45 tahunan. Menurut Ketua Umum Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) Prof Dr dr Yudi M Hidayat, SpOG, Subsp,Onk, D.MAS, MKes, wanita paruh baya rentan terkena kanker serviks karena produksi sel-sel yang meregenerasi tubuh juga berkurang dan mempengaruhi imun tubuh.
Seiring berkembangnya zaman, kini tren tersebut menurun. Bahkan, Prof Yudi juga menuturkan usia 20-an juga bisa terkena kanker serviks.
"usia 45 ke atas, muncul kanker serviks. Karena pada usia tua, kemampuan reparasi tubuh makin berkurang. Kemampuan sistem kekebalan tubuh, makin berkurang," kata Prof Yudi, ditemui detikcom di Hotel Fairmont, Jakarta Pusat, Selasa (31/1/2023).
"Sekarang trennya sudah menurun ke bawah. Umur 20 tahun sudah kanker serviks," lanjutnya.
Data kanker serviks di Indonesia Foto: INASGO Age Cervix Year 2021-2022 |
Data dari Indonesian Society of Gynecologic Oncology (INASGO) 2022, mencatat sekitar 1.043 wanita berusia 36-55 tahun terkena kanker serviks. Disusul dengan kategori wanita 56-64 tahun dengan jumlah 361 kasus.
Kemudian, kategori usia 18-35 mencatat 144 kasus kanker serviks. Sementara itu, hanya sekitar 156 wanita yang berusia di atas 65 tahun terkena kanker serviks.
"Sekarang peaknya banyak di usia 36-55. Pada usia tua sekarang berkurang," kata Prof Yudi.
"Artinya apa? Trennya sudah menurun ke yang muda," bebernya.
Melihat fenomena tersebut, Prof Yudi meminta seluruh pihak untuk meningkatkan kesadaran akan kanker serviks. Maka dari itu, ia menyarankan agar wanita memproteksi dirinya sedini mungkin dengan melakukan vaksinasi HPV.
"Wajib kita memproteksi wanita-wanita Indonesia dengan vaksinasi. Dari dini, seawal mungkin kita cegah," tutur Prof Yudi.
"Tingkatkan antibodi di dalam tubuh wanita. Ketika mereka masuk ke dalam sexual debut (aktif secara seksual), dia sudah terproteksi antibodi yang dibangun dari vaksin yang diberikan pada wanita itu," tutupnya.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Pakar Ungkap Makin Banyak Wanita 20-an Kena Kanker Serviks, Kok Bisa?"