 |
| Foto: DW (SoftNews) |
Pemerintah AS mengumumkan kerja sama dengan India untuk mempercepat pengembangan peralatan militer, semikonduktor, dan kecerdasan buatan (AI), agar bisa bersaing dengan China.
Lewat kerja sama ini, AS mengharapkan lebih banyak ahli chip dari China untuk datang ke AS dan mendorong terjadinya kerja sama perusahaan dari kedua negara untuk berkolaborasi dalam mengembangkan peralatan militer, termasuk sistem artileri.
Kerja sama ini diharapkan bisa menjadi solusi terhadap sejumlah masalah yang dihadapi oleh pemerintah AS dan India. Seperti aturan pembatasan yang ketat terhadap transfer teknologi militer dan visa untuk pekerja dari luar negeri di AS. Sementara di sisi India, diharapkan bisa mengurangi ketergantungan mereka terhadap peralatan militer dari Rusia.
Dalam pembicaraan kerja sama ini, pihak AS diwakili oleh penasihat keamanan nasional Jake Sullivan, sementara India diwakili oleh Ajit Doval, juga penasihat keamanan nasional. Keduanya melakukan pertemuan dengan sejumlah pejabat senior dari kedua negara di Gedung Putih, AS.
"Tantangan terbesar berasal dari China, baik itu praktik ekonomi, pergerakan militer yang agresif, dan usaha mereka untuk mendominasi industri masa depan dan mengontrol rantau pasokan di masa depan, menjadi dasar utama pemikiran di Delhi," kata Sullivan.
Hubungan AS dengan India sendiri sebenarnya tak terlalu mulus, terutama karena India melakukan latihan militer dengan Rusia dan meningkatkan pembelian minyak mentah dari Negara Beruang Merah itu, yang merupakan sumber dana utama perang Rusia - Ukraina.
Namun Pemerintah AS bisa menahan diri menutup mata terhadap sikap India yang agresif terhadap China, demikian dikutip detikINET dari Reuters, Rabu (1/2/2023).
Di AS, kedua pejabat itu juga bertemu dengan sejumlah petinggi perusahaan yang terkait di bidang kerja samanya, seperti Lockheed Martin, Adani Enterprises, dan Applied Materials.
Lalu ada juga General Electric yang meminta izin dari pemerintah AS untuk memproduksi mesin jet dengan India, yang nantinya bakal dipakai di pesawat yang akan beroperasi di India.
Artikel ini telah tayang di inet.detik.com dengan judul "AS Gandeng India untuk Saingi AI China"