Ilustrasi vaksin berbayar. (Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng) |
Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengungkap pihaknya siap jika pemerintah memberlakukan skema vaksin COVID-19 berbayar. Masyarakat nantinya disebut bisa membeli vaksin COVID-19 melalui apotek-apotek.
Meski begitu, penjualan baru bisa dilakukan saat status pandemi COVID-19 dicabut. Bio Farma juga disebutnya menunggu arahan dari pemerintah.
"Iya tentu nunggu kebijakan pemerintah kan, sekarang semuanya masih APBN, tapi nanti kalau pandemi dicabut ke epidemi pemerintah mengatakan kita bisa lakukan penjualan langsung ke masyarakat," ungkapnya saat ditemui di perayaan HUT Holding BUMN Farmasi di Jakarta Selatan (31/1/2023).
"Iya kita kan punya tadi gerai-gerai apotek yang cukup besar nanti akan kita optimalkan untuk melakukan vaksinasi berbayar," bebernya saat ditemui di perayaan HUT Holding BUMN Farmasi di Jakarta Selatan (31/1/2023).
Tak Lebih dari Rp 150 Ribu
Belum ada perkiraan harga pasti vaksin COVID-19 berbayar, tetapi Bio Farma selama ini menjual vaksin ke pemerintah dengan harga Rp 95 ribu. Dengan hitung-hitungan tersebut, kemungkinan perusahaan menjual vaksin COVID-19 tidak lebih dari Rp 150 ribu.
Hal serupa juga sempat diutarakan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Mengikuti harga pasaran di banyak negara, vaksin COVID-19 umumnya dijual senilai 5-10 USD atau maksimal Rp 150 ribu.
"Kalau sekarang harganya kan pemerintah beli di kita kan Rp 95 ribu, ya mungkin kalau seandainya nanti kita jual ke masyarakat tentunya ada harga yang bisa kita hitung lagi karena pasti beda harganya kan tapi vaksinasi harganya nggak akan lebih dari Rp 150 ribu," lanjutnya.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Vaksin COVID-19 Bakal Berbayar, Bio Farma Bersiap Jual di Apotek"