Ilustrasi dokter. (Foto: Dok. Shutterstock) |
Baru-baru ini ramai soal bermunculan perguruan tinggi yang membuka fakultas kedokteran (FK). Adapun beberapa kampus yang membuka FK termasuk Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) hingga Institut Pertanian Bogor (IPB). Hal ini mendapat sorotan banyak kalangan, terutama terkait kualitas lulusan mengingat kedua kampus tersebut memiliki latar belakang di luar kedokteran.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes RI, dr Siti Nadia Tarmizi menilai kualitas dari lulusan FK di Indonesia sepenuhnya menjadi wewenang Kementerian Pendidikan, Budaya, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).
"Saya rasa sudah ada mekanismenya dari Kemendikbudristek ya untuk kualitas lulusannya," ujarnya saat dihubungi detikcom, Jumat (4/8/2023).
Ia menjelaskan pengawasan kualitas lulusan itu nantinya akan dilakukan lewat proses evaluasi dalam bentuk akreditasi.
"Pengawasan kualitas ada evaluasi dalam bentuk akreditasi," ucapnya.
dr Nadia menambahkan pengawasan terhadap kualitas lulusan biasanya bakal diserahkan kepada universitas atau lembaga akreditasi PT.
"Selama ini untuk pengawasan kualitas sepenuhnya di universitas atau lembaga akreditasi PT," imbuhnya.
Di kesempatan terpisah, Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono mengatakan pihaknya mendukung kampus-kampus yang membuka FK tersebut. Menurutnya, ini menjadi salah satu solusi di tengah minim dokter dan dokter spesialis.
"Tidak apa-apa, sudah diputuskan oleh Kemendikbudristek, pasti kita dukung," ungkapnya.
Diketahui, ada 12 perguruan tinggi yang bakal membuka FK. Paling banyak berada di pulau Jawa termasuk ITS, IPB, hingga Universitas Negeri Semarang (UNNES).
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Kemenkes Buka Suara soal Ramai ITS hingga IPB Buka Fakultas Kedokteran"