Ilustrasi perjalanan Voyager 2. Foto: NASA |
NASA sempat pusing 7 keliling lantaran Voyager 2, pesawat yang sudah menempuh jarak 19,9 kilometer di tepi Tata Surya, hilang kontak. Tapi secara mengejutkan, Voyager 2 kembali bisa berkomunikasi setelah NASA sempat pesimis.
Seperti diberitakan, perintah yang dikirim ke Voyager 2 pada 21 Juli tak sengaja menyebabkan antena wahana itu berubah 2 derajat dari Bumi. Pergeseran itu membuat Voyager 2 tak bisa menerima perintah atau mengirim data ke Bumi dari lokasinya di interstellar, ruang antar bintang.
Awalnya NASA kaget karena mendeteksi sinyal Voyager memakai Deep Space Network, rangkaian antena radio masif internasional yang memungkinkan NASA berkomunikasi dengan misi di kosmos. Padahal sebelumnya diperkirakan, Voyager 2 baru bisa pulih setelah direset Oktober nanti.
NASA pun berusaha di mana Deep Space Network mengirim perintah baru dengan harapan bisa mengarahkan ulang antena Voyager 2, menggunakan pemancar bertenaga tertinggi di Australia. Butuh lebih dari 18 jam bagi perintah itu mencapai Voyager 2 dan 18 jam lagi untuk mendengar kabar.
Upaya itu berhasil. Menurut pejabat di Laboratorium Propulsi Jet California, Voyager 2 mulai bisa kembali mengirim data ke Bumi. "Saya hanya menghela nafas. Saya meleleh di kursi," kata manajer proyek Suzanne Dodd. "Voyager kembali," tambah ilmuwan proyek Linda Spilker.
Dikutip detikINET dari Associated Press, Voyager 2 dan saudaranya Voyager 1, telah menjelajah kosmos sejak tahun 1977. Selama kekuatan plutonium mereka bertahan, keduanya mungkin tetap hidup untuk peringatan 50 tahun peluncuran pada 2027.
Di antara informasi ilmiah yang telah mereka sibak dalam beberapa tahun terakhir termasuk detail tentang medan magnet antar bintang dan fenomena melimpahnya sinar kosmik di sana.
"Mudah-mudahan, salah satu dari mereka akan mencapai 50 tahun. Tapi mereka sudah tua dan tentu saja peristiwa seperti yang baru saja terjadi membuat saya takut," kata Dodd.
Artikel ini telah tayang di inet.detik.com dengan judul "Sempat Menghilang, Pesawat NASA di Ujung Dunia Kirim Kabar"