Ilustrasi. (Foto: Getty Images/iStockphoto/bymuratdeniz) |
Baru-baru ini, viral di Tiktok kisah remaja wanita yang mengidap sifilis saat hamil. Video diunggah spesialis obgyn dr Amira, SpOG, yang sehari-harinya berpraktik di RSUD Fakfak, Papua Barat.
"Pasien saya seorang Nona 17 tahun dengan hamil 7 bulan dan dalam kondisi sifilis reaktif. Pasien sering berganti pasangan sejak pertama kali berhubungan seks kelas 1 SMP di usia 13 tahun, dari beberapa laki-laki yang status kesehatannya pun tidak diketahui, itu menjadi pemicu utama penyakit menular seksual," jelas dr Amira, saat diwawancara detikcom Kamis (3/8/2023).
"Apalagi dalam kehamilan, bahayanya nggak hanya pada ibu tapi juga bayinya. Maka dari itu penting sekali semua ibu hamil wajib melakukan skrining awal kehamilan triple eliminasi gratis di semua puskesmas di Indonesia. Sifilis, HIV, HBsAG, jika ada yang hasilnya positif bisa langsung diobati agar menghindari penularan atau transmisi pada bayi," lanjutnya.
Sifilis adalah infeksi menular seksual yang ditularkan melalui hubungan seksual tidak aman. Penyebab utama kondisi ini adalah bakteri treponema pallidum, yang dapat menular melalui cairan vagina, sperma, anus, dan darah.
Seseorang yang terinfeksi sifilis sebaiknya mendapatkan pengobatan yang intensif. Jika tidak segera ditangani, dapat menyebabkan gangguan pada sistem saraf dan mengancam nyawa penderitanya. Selain berdampak pada ibu, sifilis juga dapat menimbulkan risiko yang serius bagi bayi yang sedang dikandung.
"Ibu hamil apabila tidak tertangani saat hamil dalam kondisi sifilis, maka bisa meningkat ke fase selanjutnya yang lebih bahaya, untuk ibu sendiri bisa menyerang saraf otak yang dapat mengakibatkan gangguan di saraf, kejang hingga meninggal," jelas dr Amira.
"Bayi pun mendapatkan dampaknya dari penyakit sifilis seperti kelainan kongenital bayi atau kecacatan, katarak pada bayi hingga bayi meninggal baik didalam kandungan maupun saat lahir," terusnya.
Umumnya, gejala sifilis berbeda-beda pada beberapa pasien. Banyak dari mereka yang terinfeksi sifilis tidak menunjukkan gejala apa pun, hanya tes darah yang menunjukkan hasil reaktif terhadap infeksi tersebut.
Namun, pada beberapa orang, gejala sifilis dapat muncul, seperti timbulnya ruam, kulit kemerahan di seluruh tubuh, dan luka di area vagina atau penis, yang pada akhirnya dapat menimbulkan rasa gatal di sekitar luka tersebut.
Penyintas sifilis juga bisa mengalami kekambuhan.
"Kalau sudah sembuh cukup hentikan prilaku seks yang tidak aman, karena bisa berulang lagi," pungkas dr Amira.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Viral Bikin Sedih, Cerita Dokter soal Remaja 17 Tahun Idap Sifilis saat Hamil"