Foto ilustrasi: Getty Images/JUN LI |
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kembali menyatakan Mpox sebagai darurat kesehatan global, pasca peningkatan kasus Mpox dilaporkan di Afrika dan sejumlah negara lain. Terlebih, clade Ib yang diyakini lebih 'ganas' juga mulai ditemukan di Pakistan hingga Swedia.
Sejauh ini, Indonesia disebut masih 'bebas' dari varian Mpox lebih fatal. Dari 88 kasus yang terkonfirmasi sejak 2022 hingga saat ini, hampir seluruhnya dinyatakan sembuh.
"Hanya satu orang yang masih dalam perawatan. Itu juga sudah kami pastikan variannya bukan clade Ib," demikian penjelasan Plt Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes dr Yudhi Pramono, MARS dalam konferensi pers Kemenkes RI, Minggu (18/8/2024).
Grafik Kemenkes RI terkait situasi kasus Mpox menunjukkan peningkatan terbanyak temuan kasus terjadi di rentang Oktober hingga November 2023. Penularan Mpox dipastikan tidak hanya terjadi melalui kontak hubungan seksual, tetapi seluruh jenis kontak erat termasuk kontak dengan ruam kulit pasien.
Karenanya stigma yang melekat pada Mpox hanya menular di kelompok lelaki seks lelaki (LSL) perlu dipatahkan. Saat ditanya kemungkinan catatan kasus Mpox lebih tinggi dari laporan resmi, dr Yudhi hanya berharap tidak ada kemungkinan tersebut.
"Saya harap tidak demikian ya," jawabnya dalam kesempatan yang sama.
Berikut catatan wilayah dengan temuan kasus Mpox terbanyak:
- Kepulauan Riau: 1 kasus
- DKI Jakarta: 59 kasus
- Banten: 9 kasus
- Jawa Barat: 13 kasus
- Daerah Istimewa Yogyakarta: 3 kasus
- Jawa Timur: 3 kasus
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "DKI-Jabar Paling Banyak Catat Kasus Mpox"