Hagia Sophia

04 March 2025

Pria Ini Kena Kanker Rektum Stadium 3B, Awalnya Berdarah Saat BAB

Pria berusia 28 tahun berjuang melawan kanker rektum Stadium 3B yang diidapnya sejak 2020. (Foto: TikTok/PejuangkankerRektum)

Seorang pria bernama Fourten Ary Admaja Sinaga (28) asal Tiga Dolok, Simalungun, Sumatera Utara, berjuang melawan kanker rektum stadium 3B. Kondisi tersebut dialaminya sejak tahun 2020 saat usianya masih 23 tahun.

Kepada detikcom, Istri Ary, Desika Sitorus, menceritakan awal mula sang suami didiagnosis terkena penyakit ganas tersebut. Desika mengatakan, setelah dua minggu menikah, sang suami mengalami permasalahan saat Buang Air Besar (BAB).

"BAB suami keluar sedikit-sedikit tapi terus yang disertai darah dan cairan kuning menempel di fesesnya. Sampai lama lama feses keluar tanpa tertahan sampai pakai pampers terus sambil kerja karena eek nya terus keluar," ucapnya saat dihubungi detikcom, Sabtu (1/3/2025).

Berat badan Ary juga mendadak turun drastis meskipun pola makannya tetap normal. Semula dari 72 kg menjadi 40 kg. Lantaran kondisinya yang semakin memburuk, Desika mengatakan ia dan suami memutuskan untuk ke rumah sakit Merauke di Papua.

"Dibiopsi nunggu hasil sebulan dibacakan ternyata tumor ganas di rektum karena keterbatasan pengobatan di merauke dokter digestif merauke menyarankan pengobatan ke rumah sakit yg ada RSUP nya di kota besar," kata Desika.

"Yang akhirnya dirujuk ke Medan ke kampung halaman. Lalu kami pulang kampung ke Tiga Dolok tahun 2021 karena memang keadaan suami sudah sangat memprihatinkan," sambungnya lagi.

Desika mengatakan sang suami sempat menjalani pengobatan tradisional di kampungnya. Namun pengobatan tersebut tak membuahkan hasil, dan kondisinya semakin memburuk. Ia kemudian dilarikan ke IGD Rumah Sakit Harapan, Siantar, dan dirujuk ke Rumah Sakit Mitra Sejati. Di sana, ia menjalani operasi besar untuk pembuatan stoma serta biopsi ulang. Setelah sebulan, ia kembali dirujuk ke RSUP Adam Malik, Medan, untuk menjalani kemoterapi.

"Lalu setelah sebulan dirujuk ke RSUP Adam Malik untuk kemoterapi," kata Desika.

Ary menjalani pengobatan kemoterapi sebanyak delapan siklus per dua minggu dalam rentang enam bulan. Namun, setelah dievaluasi, tumor ganas tersebut masih belum bisa diangkat.

Kemoterapi kemudian dilanjutkan dengan regimen kedua selama enam bulan dengan jumlah siklus yang sama, tetapi hasilnya tetap belum menunjukkan perkembangan positif. Upaya berikutnya adalah menjalani radioterapi sebanyak 25 kali selama lebih dari satu bulan, namun tumor masih tidak dapat diangkat.

Desika juga mengatakan bahwa sang suami menjalani kemoterapi oral sebanyak 24 siklus. Namun, hasilnya tetap tidak menunjukkan perbaikan yang signifikan. Regimen ketiga pun dijalani selama hampir delapan bulan, tetapi tetap tidak memberikan hasil yang diharapkan akibat adanya perlekatan tumor. Dokter kemudian menambah 12 siklus kemoterapi lagi, yang sampai saat ini masih dijalani.

Pada awal pengobatan, Desika mengatakan sang suami masih bisa bekerja sebagai pengemudi ojek daring saat tidak menjalani kemoterapi. Namun, pada awal tahun 2024, kondisinya semakin memburuk.

"Awal tahun 2024 suami keadaannya memburuk karena batu ginjal dan TBC, ternyata pas dioperasi bulan 7 di tahun 2024, batu ginjalnya diangkat ternyata sudah menyebar sampai kandung kemih dan saat diperiksa tbcnya juga sudah menyebar sampai paru paru kankernya mulai dari situ suami keadaannya semakin memburuk hingga sekarang yang buat dia pun tidak ngojek lagi," kata Desika.

"Sekarang keadaan suami sudah sangat memprihatinkan baru baru ini CT Scan lagi karena ada penyempitan di lambung yang masih dicari tahu itu apa pembengkakan ginjal dan liver yang buat suami sudah tidak mau makan lagi susah jalan dan selalu kesakitan," sambungnya.

Desika mengatakan sang suami didiagnosis kanker rektum karena faktor genetik. Ayah Ary sempat mengidap kanker lambung dan meninggal dunia.


























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Pria Usia 28 di Simalungun Kena Kanker Rektum Stadium 3B, Awalnya Alami BAB Berdarah"