![]() |
Ilustrasi serangan jantung. (Foto: Getty Images/iStockphoto/monstArrr_) |
Tanpa disadari, ternyata makan di jam-jam tertentu dapat mempengaruhi kesehatan jantung. Makan pada jadwal yang selaras dengan jam biologis tubuh ternyata berperan besar dalam mencegah serangan jantung dan stroke.
Spesialis Bedah Toraks, Kardiak, dan Vaskular, dr Budi Rahmat, SpBTKV, SubspJPK(K) dari Siloam Hospital Lippo Village mengatakan, tubuh manusia memiliki ritme alami yang dikenal dengan ritme sirkadian.
Hal ini membuat pola makan sebaiknya disesuaikan dengan 'jam kerja' tubuh itu sendiri. Jam makan yang teratur, menurut dr Budi dapat menyehatkan sistem kardiovaskular, sehingga mencegah penyakit jantung hingga stroke.
"Lebih tepatnya, kita makan sesuai dengan yang dibutuhkan. Makan pagi itu dibutuhkan, karena itu akan memulai aktivitas panjang di pagi dan siang harinya. Baik kalori dan nutrisinya sangat diharapkan," kata dr Budi saat media gathering di Kabupaten Tangerang, Banten, Senin (28/4/2025).
"Berbeda dengan malam hari, di mana orang lebih banyak istirahat dan tidak membutuhkan kalori tinggi, tapi butuh protein yang tinggi untuk meregenerasi otot ataupun organ tubuh yang sudah rusak karena menjalani kegiatan di siang harinya," lanjutnya.
dr Budi menambahkan, untuk mereka yang memiliki aktivitas padat di siang hari, makanan tinggi kalori dan protein disarankan saat sarapan. Sementara saat malam hari, menghindari makanan tinggi kalori dan menggantinya dengan yang tinggi protein.
"Umumnya orang Indonesia ya, sarapan di bawah jam 07.00 atau 08.00. Makan siang sekitar jam 12.00 atau 13.00, makan malam jam 20.00 atau di bawah, lebih dari itu jangan (makan malam)," katanya.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Jadwal Makan Pengaruhi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke, Ini Saran Dokter"