Hagia Sophia

30 June 2025

Virus Hanta Muncul di Bandung, Berbahayakah?

Infeksi hantavirus bisa sembuh, tapi tak jarang memicu komplikasi fatal (Foto: Getty Images/Professor25)

Infeksi hantavirus atau virus hanta ditemukan di Kabupaten Bandung Barat (KBB) baru-baru ini. Meski infeksi tersebut bisa memicu komplikasi yang lebih fatal, pasien saat ini dilaporkan sudah sembuh.

"Saat ini kasus sudah dinyatakan sembuh dan sudah kembali bekerja," tulis Kementerian Kesehatan RI, menyinggung kasus di KBB, dalam laporan yang dipublikasikan pada Sabtu (21/6/2025).

Kasus infeksi hantavirus di KBB dilaporkan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat pada 20 Mei 2025. Kasus konfirmasi ditemukan di RSUP Hasan Sadikin Kota Bandung.

Selain kasus di KBB, Kemenkes RI hingga 19 Juni 2025 juga mencatat total 8 kasus infeksi hantavirus di 4 provinsi yakni:
  • DI Yogyakarta
  • Jawa Barat
  • Nusa Tenggara Timur
  • Sulawesi Utara
Apakah Hanta virus Berbahaya?

Laman The US Center for Disease Control and Prevention (US CDC) menyebut hantavirus merupakan kelompok virus yang dapat memicu penyakit serius dan bahkan mematikan. Kelompok virus tersebut dapat memicu komplikasi sebagai berikut:
  • Hantavirus Pulmonary Syndrome (HPS)
  • Hemorrhagic Fever with Renal Syndrome (HFRS)
Kemenkes RI menyebut, seluruh kasus yang ditemukan di Indonesia memiliki manifestasi klinis HFRS.

Hantavirus Pulmonary Syndrome (HPS)

Dikutip dari Mayo Clinic, kasus HPS dapat secara cepat mengancam nyawa. Kondisi keparahan pada HPS dapat dipicu oleh kegagalan jantung memompa oksigen ke seluruh tubuh. Tingkat kematian beragam tergantung jenis virusnya, salah satunya yang ditularkan oleh tikus rusa atau deer mice (Peromyscus) memicu kematian hingga 30-50 persen.

Gejala yang menyertai HPS dapat muncul pada 4-10 hari sejak fase awal, antara lain:
  • fatigue atau kelelahan
  • demam
  • nyeri otot
  • sakit kepala
  • pusing
  • menggigil
  • gangguan lambung seperti mual, muntah, diare, hingga nyeri perut.
Hemorrhagic Fever with Renal Syndrome (HFRS)

HFRS dapat berakibat fatal karena mempengaruhi fungsi ginjal. Gejala biasanya muncul dalam 1-2 pekan sejak paparan, dan dalam kasus langka dalam 8 pekan. Gejala awalnya antara lain:
  • sakit kepala intens
  • nyeri punggung dan perut
  • demam dan menggigil
  • mual
  • mata buram.
Gejala lanjutan dapat berupa:
  • tekanan darah rendah
  • aliran darah berkurang (syok akut)
  • perdarahan internal (kebocoran pembuluh darah)
  • gagal ginjal akut.
Tingkat kematian bervariasi tergantung jenis virus yang menginfeksi. Virus Hantaan dan Dobrava bisa memiliki tingkat kematian hingga 5-15 persen.

Pengobatan Hantavirus

US CDC menyebut tidak ada pengobatan yang spesifik untuk hantavirus. Pasien cukup diberi perawatan suportif, mencakup istirahat, hidrasi, dan perawatan sesuai gejala.

Pencegahan Infeksi

Infeksi virus hanta menular melalui kontak dengan urine, tinja, liur, dan bahkan tempat bersarang rodentia atau hewan pengerat. Pencegahannya adalah dengan menghindari kontak.
  • menerapkan perilaku bersih dan sehat
  • menjaga kebersihan rumah dan tempat-tempat yang lama tidak dipakai
  • hindari menyentuh rodentia, baik hidup maupun mati
  • mengelola sampah dengan benar
  • menempatkan perangkap tikus untuk mengurangi populasi rodentia
  • menggunakan alat pelindung diri jika bekerja di lingkungan yang berisiko kontak dengan rodentia.


























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Virus Hanta Muncul di Bandung, Bahaya atau Bisa Sembuh? Ini Kata Dokter"