![]() |
| Seorang wanita usia 20 terkena stroke (Foto: TikTok @adeliars/ atas izin yang bersangkutan) |
Seorang wanita di Wonogiri, Jawa Tengah, membagikan kisahnya yang terkena stroke di usia 20 tahun. Kejadian itu berawal ketika ia tengah menghadapi banyak pikiran dan stres, sebelum muncul gejala neurologis yang muncul secara tiba-tiba.
Pada 29 Agustus lalu, wanita bernama Delia itu mendadak merasakan pusing hebat dan tubuh lemas. Meski masih dapat bergerak, ia tiba-tiba tidak mampu berbicara.
Kondisi tersebut membuat keluarganya membawa Delia ke rumah sakit di Wonogiri sebelum akhirnya dirujuk ke rumah sakit di Solo.
"Jam 1 siang tiba-tiba pusing banget nyekot gitu lemes banget, dan damn gabisa ngomong. Tapi masih bisa gerak. Yang buat bersyukur tu itu karena masih gerak walaupun ga terlalu kuatt. Nah itu nunggu 2 jam an dulu siapa tau bisa ngomong lagi, ternyata tetep belum bisa," ucapnya melalui akun TikTok-nya dikutip atas izin yang bersangkutan, Sabtu (22/11/2025).
Pemeriksaan awal menunjukkan tekanan darahnya meningkat hingga sekitar 135 mmHg, lebih tinggi dari biasanya. CT scan di rumah sakit Wonogiri mengindikasikan pembengkakan otak, namun dokter menilai hasil tersebut tidak cukup menjelaskan gangguan bicaranya. Delia kemudian dirujuk ke rumah sakit rujukan di Solo untuk evaluasi lebih lanjut.
"Terus aku tuh nggak ada tekanan diri, genetik hipertensi, kolesterol aman, asam urat, pokoknya semua sudah dicek ges, nggak ada keturunan darah tinggi ges, nggak tinggi juga darahnya, tinggi memang tapi pas kejadian itu saja," lanjutnya.
Sesampainya di rumah sakit rujukan, Delia langsung menjalani evaluasi di instalasi gawat darurat. Setelah pemeriksaan lengkap, ia dipindahkan ke ruang High Care Unit (HCU), unit perawatan khusus untuk pasien dengan kondisi neurologis serius, termasuk stroke.
Selama perawatan, tekanan darah Delia naik-turun hingga mencapai 150 mmHg. Kondisi ini membuat tim medis bingung karena usianya masih sangat muda.
"Nah kurang lebih aku 5 hari di dalam HCU. Karena memang perkembangan pesat. Soalnya aku mau makan, doyan makan. Kayak setiap makan jatah aku habisin. Gak yang susah makan gitu loh. Soalnya kan itu bisa, kalo susah makan kan memperlambat. Apa namanya, perkembangan ya, perkembangan kesehatan. Karena aku mau makan, mau minum obat. Nah itulah, aku cepat sembuhnya," ucapnya lagi.
Setelah kondisi stabil, ia diperbolehkan pulang, namun masih mengalami mudah lelah, sering pusing, dan cepat kehabisan energi saat beraktivitas kecil seperti berjalan, mengayuh sepeda, atau bahkan berbicara.
Hingga kini, Delia masih harus minum obat pengencer darah setiap hari dan tidak boleh terlambat mengonsumsinya. Ia juga sempat mengalami kambuhan, berupa kesulitan berbicara, tubuh dingin, dan pandangan yang hampir terbalik, yang dipicu oleh stres dan pikiran berlebihan.
"Kalo di rumah sakit Wonogiri. Itu hasilnya aku pembengkakan otak. Tapi kalo di rumah sakit solo. TCD (Transcranial Doppler) nya itu hasilnya penyumbatan di pembuluh darah dan kaku gitu pembuluh darahnya. Jadi kalo banyak pikiran pembuluh darahnya bakal mengkaku. Dan menyumbat lagi," sambungnya lagi.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Cerita Wanita di Wonogiri Kena Stroke Usia 20, Ini Gejala Awal yang Dikeluhkan"
