|
Ilustrasi 'cacar monyet' Mpox. (Foto: Getty Images/JUN LI) |
Ahli epidemiologi dari Universitas Griffith Australia, Dicky budiman menilai kemungkinan besar munculnya satu kasus kematian 'cacar monyet' Mpox menjadi pertanda jumlah pasien di Indonesia jauh lebih banyak dari yang terlaporkan. Seperti diberitakan sebelumnya, satu kasus Mpox dilaporkan meninggal pada Kamis pagi (23/11/2023) dengan riwayat komorbid berat, mengalami komplikasi di paru-paru.
"Iya adanya kematian satu kasus saja itu sudah mengindikasikan kuat bahwa kasus infeksi yang terjadi di kelompok berisiko ini, populasi kunci ini, sudah di atas seribuan. Karena case fatality rate dari Mpox untuk clade 2 ini yang saat ini mendominasi di dunia juga Indonesia, cenderung di bawah 1 persen, bakhan mendekati 0,1 persen," prediksinya, saat dihubungi detikcom Senin (27/11).