![]() |
Ilustrasi (Foto: Getty Images/iStockphoto/Detry26) |
Garam terdiri dari sekitar 40 persen natrium dan 60 persen klorida. Garam umumnya digunakan untuk menambah rasa pada makanan atau untuk mengawetkannya.
Dikutip dari Healthline, natrium adalah mineral yang penting untuk menjaga fungsi otot dan saraf yang optimal. Bersama dengan klorida, natrium juga membantu tubuh menjaga keseimbangan cairan dan mineral.
Meskipun memiliki fungsi yang penting, mengonsumsi terlalu banyak garam dapat menimbulkan efek negatif, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Apa saja dampaknya? Simak penjelasan berikut ini.
1. Bengkak
Seseorang mungkin merasa lebih kembung atau bengkak dari biasanya. Hal ini terjadi karena ginjal berusaha mempertahankan keseimbangan rasio natrium dan cairan dalam tubuh. Untuk itu, ginjal menahan cairan ekstra guna menyeimbangkan natrium yang lebih banyak dikonsumsi.
Peningkatan retensi cairan ini dapat menyebabkan pembengkakan, terutama di tangan dan kaki, serta menyebabkan kenaikan berat badan yang tidak biasa.
2. Peningkatan Tekanan Darah
Makanan yang mengandung banyak garam dapat menyebabkan aliran darah melalui pembuluh darah dan arteri meningkat, yang dapat memicu peningkatan tekanan darah sementara.
Namun, tidak semua orang mengalami efek ini. Penelitian menunjukkan orang yang resisten terhadap garam mungkin tidak mengalami peningkatan tekanan darah setelah mengonsumsi makanan yang mengandung banyak garam.
Sensitivitas seseorang terhadap garam diduga dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti genetika dan hormon. Penuaan dan obesitas juga dapat memperkuat efek peningkatan tekanan darah akibat pola makan tinggi garam.
Faktor-faktor ini mungkin menjelaskan mengapa pola makan kaya garam tidak secara otomatis mengakibatkan peningkatan tekanan darah pada setiap orang.
3. Haus
Makanan yang mengandung garam dapat menyebabkan mulut kering atau rasa haus yang berlebihan. Hal ini mendorong tubuh untuk minum sebagai cara untuk memperbaiki keseimbangan natrium dan cairan.
Peningkatan asupan cairan dapat menyebabkan buang air kecil lebih sering dari biasanya. Di sisi lain, tidak mengonsumsi cairan setelah mengonsumsi garam dalam jumlah banyak dapat meningkatkan kadar natrium dalam tubuh melebihi batas aman, yang dapat menyebabkan hipernatremia.
Hipernatremia dapat menyebabkan air keluar dari sel-sel tubuh dan masuk ke dalam darah untuk mengencerkan kelebihan natrium. Jika tidak diobati, perpindahan cairan ini dapat menyebabkan kebingungan, kejang, koma, bahkan kematian.
Gejala hipernatremia lainnya termasuk kegelisahan, kesulitan bernapas dan tidur, serta penurunan frekuensi buang air kecil.
4. Sakit Kepala
Mengonsumsi terlalu banyak garam juga dapat menimbulkan beberapa gejala yang mengkhawatirkan, seperti mual, pusing, dan muntah dalam kasus ekstrem, yang semuanya dapat memperburuk sakit kepala berdenyut.
Jika mengalami sakit kepala, disarankan untuk banyak minum air putih guna membantu mengeluarkan natrium, yang diharapkan dapat meredakan sakit kepala.
"Kelebihan natrium mengacaukan rasio cairan dalam tubuh Anda, yang dapat mengakibatkan natrium terbuang dari pasokan air tubuh Anda dan menyebabkan Anda mengalami sakit kepala karena dehidrasi. Dan ketika tubuh kehilangan terlalu banyak air, otak berkontraksi karena kehilangan tersebut," kata ahli diet, Maggie Michalczyk, MS, RDN, dikutip dari Eating Well.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Ini yang Terjadi pada Tubuh saat Kelebihan Makan Garam"