Hagia Sophia

15 May 2025

Waspadai... Minuman Berenergi Bisa Bahayakan Jantung dan Ginjal

Foto: Getty Images/Antonio_Diaz

Di Inggris, minuman berenergi atau energy drink meroket popularitasnya di kalangan anak muda. Sekitar 31 persen anak muda di Inggris, dilaporkan mengonsumsinya secara teratur.

Dikutip dari Times of India, ahli diet dan penulis di British Dietetic Association (BDA), Annabel Gipp, menguraikan efek samping serius dari minuman berenergi, sebagian besar berasal dari kandungan kafeinnya yang tinggi.

"Peningkatan konsumsi kafein di kalangan anak-anak dan remaja menyebabkan tekanan darah tinggi, mengganggu pola tidur, menyebabkan sakit kepala parah, dan menyebabkan gangguan perut," kata Gipp.

Gipp menambahkan konsumsi minuman berenergi yang berlebihan, dalam jangka panjang dapat mengganggu perkembangan tulang anak.

"Kafeinnya terbukti menghambat penyerapan kalsium di usus halus, yang berpotensi mengakibatkan penurunan deposisi kalsium di tulang. Efek merugikan diperburuk ketika minuman berenergi dikonsumsi sebagai alternatif kaya kalsium seperti susu," katanya.

Berdasarkan sebuah penelitian yang diterbitkan tahun 2023 dalam jurnal Nutrients, yang menganalisis 18 laporan berbeda, merinci dampak kesehatan buruk yang terkait dengan minuman berenergi.

Hampir setengah dari insiden tersebut melibatkan masalah kardiovaskular. Ini termasuk kondisi aritmia jantung dan hipertensi arteri. Lebih jauh, masalah neuropsikologis mencakup sepertiga dari kasus yang dianalisis, sementara 22 persen melaporkan masalah terkait ginjal.

"Kejadian kesehatan kardiovaskular yang merugikan didokumentasikan dalam 45 persen insiden, termasuk kondisi yang mengkhawatirkan seperti aritmia jantung, hipertensi arteri, vasospasme, arteri koroner akut, dan diseksi arteri koroner," tulis para peneliti.

Senada, spesialis jantung Dr dr Muhammad Yamin, SpJP(K) mengatakan kandungan kafein yang umum digunakan di minuman berenergi diduga menjadi penyebab terjadinya masalah pada jantung.

"Kafein kan tadi bikin (jantung) cepat. Kalau kita lari, kafeinnya aktif. Jadi denyut jantung bisa berlebihan, kafein kan bikin denyut jantung meningkat," kata dr Yamin kepada detikcom beberapa waktu lalu.

"Kafein itu selain bikin jantung berdebar, bikin tekanan darah naik. kalau orang dengan tekanan darah naik, kalau berlebihan bisa gagal jantung, bisa serangan jantung," sambungnya.

Menurut dr Yamin, kafein pada minuman, termasuk minuman berenergi hanya memberikan kekuatan semu. Seseorang bisa saja merasa lebih segar dan bugar, padahal itu sensasi yang palsu.

Mengutip kasus di tahun 2011, penelitian yang dipublikasikan di jurnal Nutrients tersebut menyinggung seorang remaja yang mengidap gagal ginjal akut yang terkait dengan minuman berenergi. Para penulis menunjuk kadar taurin yang tinggi menjadi faktor yang berkontribusi.

"Sekitar 95 persen taurin dimetabolisme di ginjal," tulis para peneliti.

Selain itu, sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal Public Health mengungkapkan korelasi antara minuman tersebut dengan masalah kesehatan mental pada anak-anak dan remaja.

"Kami sangat khawatir tentang implikasi bahwa minuman berenergi dapat menyebabkan tekanan psikologis dan masalah kesehatan mental," kata Dr Shelina Visram, salah satu penulis studi tersebut.

Visram yang juga dosen senior Kesehatan Masyarakat di Universitas Newcastle menambahkan bahwa minuman ini mungkin dapat menimbulkan banyak kerugian daripada manfaatnya.


























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Digandrungi Anak Muda, Hati-hati Energy Drink Bisa Bahayakan Jantung-Ginjal"