![]() |
Jantung bermasalah, boleh makan kambing? (Foto: Getty Images/omersukrugoksu) |
Olahan masakan dengan bahan daging kambing dan sapi akan banyak dijumpai di momen perayaan Idul Adha. Lalu, bagaimana dengan mereka yang memiliki penyakit jantung, apakah masih boleh makan olahan daging?
Menjawab ini, spesialis jantung dr Yuri Afifah, SpJP mengatakan pasien dengan penyakit jantung masih boleh makan daging kambing dan sapi. Namun, yang perlu diperhatikan adalah bagaimana cara mengolahnya dan pemilihan jenis dagingnya.
"Yang nggak boleh itu bumbunya. Bumbunya asin, terus banyak santannya, kolesterolnya tinggi, itu yang nggak dibolehin," kata dr Yuri saat berbincang dengan detikcom di Depok, Rabu (28/5/2025).
"Dagingnya juga harus dilihat, mana yang bisa dimakan, nggak semua boleh. Jadi daging yang nggak ada lemaknya ya, pilihannya itu sebenarnya. Jeroan nggak disarankan, jangan ya, itu tinggi kolesterol dan lemak juga," sambungnya.
dr Yuri menambahkan ada beberapa pilihan daging yang direkomendasikan untuk mereka yang memiliki riwayat penyakit jantung.
"Daging yang rendah lemak, contohnya daging yang 'has dalam' itu kan rendah lemak," katanya.
"Di guideline kita itu sekitar 100-150 mg (daging merah) per hari. Tapi, lebih baik protein hewani kayak ikan, daging ayam itu lebih disarankan," lanjutnya.
Jika sensasi berdebar muncul saat mengonsumsi daging kurban, dr Yuri menyarankan untuk menghentikan aktivitas makan.
"Kalau makan terlalu banyak itu kolesterolnya bisa tiba-tiba naik, tensinya naik, jadi hipertensi mungkin ada. Sarannya stop dulu, lalu kita cek berdebarnya, apakah nadinya terlalu cepat atau nadinya tidak teratur," katanya.
"Sarannya, tarik napas yang dalam, banyak minum air putih," tutupnya.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Jantung Bermasalah? Tetap Boleh Makan Kambing Kok, Ini Saran Dokter"