Hagia Sophia

06 June 2025

Menkes RI: Kasus COVID-19 di Indonesia Mulai Meningkat

istimewa

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengakui ada kenaikan kasus COVID-19 di Indonesia. Sementara organisasi kesehatan dunia WHO mencatat positivity rate 11 persen, tertinggi sejak 2024.

"Ada kenaikan sedikit. Ya, ada kenaikan sedikit, belum sebanyak seperti Singapura," kata Menkes kepada wartawan di Mahkamah Konstitusi, Jakarta Pusat, Selasa (3/6/2025).

"Soalnya Singapura, Thailand itu kan banyak travel-nya, orang-orang datang," lanjutnya.

Soal varian virus yang beredar, Menkes mengungkap hasil genome sequencing. Hasilnya, ditemukan varian JR.1 yang merupakan subvarian Omicron.

"Ini subvarian ini emang banyak beredar di yang Singapura dan yang saya lihat di Thailand, tapi ini fatality rate-nya rendah sih," jelas Menkes.

Terkait surat yang beredar, Menkes menyebut telah meminta dinas kesehatan untuk meningkatkan surveilance dan melaporkan jika ada temuan kasus. Menkes menyebut hingga saat ini belum ada pembatasan keluar masuk Indonesia.

"Sampai sekarang belum, karena ini dampaknya mirip sama flu biasa," tegasnya.

Laporan Kemenkes

Sementara itu, laporan Kementerian Kesehatan yang diterima detikcom mencatat ada tambahan 7 kasus baru COVID-19 pada periode 25-31 Mei 2025. Total kasus sepanjang 2025 adalah 72 kasus.

"Pada 25-31 Mei, positivity rate sebesar 2,05 persen. Artinya dari 100 orang yang diperiksa, terdapat 2 orang yang hasilnya positif COVID-19," terang Kemenkes dalam keterangan yang diterima detikcom, Senin (2/6/2025).

Kenaikan kasus tercatat pada minggu ke-17 hingga minggu ke-19 di Provinsi Banten, Jakarta, dan Jawa Timur. Kenaikan tertinggi ada di pekan pertama Januari 2025 dengan 27 kasus.

Positivity rate tercatat mengalami peningkatan pada minggu ke-21 menjadi 2,05 persen, dari sebelumnya nol persen pada minggu sebelumnya. Positivity rate tertinggi tercatat pada minggu ke-19 yakni sebesar 3,62 persen.

Dalam laporan Disease Outbreak News (DONs), WHO menyebut aktivitas global SARS-CoV-2 mengalami peningkatan sejak pertengahan Februari 2065. Peningkatan utamanya tercatat di negara-negara Mediterania Timur, Asia Tenggara, dan Pasifik Barat.

"Positivity rate mencapai 11 persen, level yang belum pernah teramati sejak Juli 2024," tulis WHO.

Secara global, terjadi perubahan tren varian yang bersirkulasi sejak awal 2025. Varian LP.8.1 mengalami penurunan, sementara NB.1.8.1 yang kini masuk Variant Under Monitoring (VUM) meningkat hingga 10,7 persen dari squence global hingga pertengahan Mei 2025.


























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Menkes RI Akui Kenaikan COVID-19, WHO Catat Positivity Rate Tertinggi Sejak 2024!"