Hagia Sophia

07 June 2025

Kisah Wanita yang Sembuh dari Kanker Serviks, Ada yang dari Indonesia

Ilustrasi kanker serviks. (Foto: Getty Images/iStockphoto/peakSTOCK)

Kanker serviks adalah pertumbuhan sel yang dimulai di serviks. Virus HPV atau human papillomavirus berperan besar menjadi pemicu kanker serviks.

Didiagnosis kanker serviks menjadi mimpi buruk bagi wanita. Terlebih penyakit ini masih menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi kaum Hawa.

Hanya saja didiagnosis kanker serviks bukanlah akhir dari kisah hidup para wanita ini. Berikut beberapa kisah mereka yang sembuh dari penyakit ini.

Didiagnosis umur 27 tahun

Lily, seorang wanita dari Minnessota, Amerika Serikat, kena kanker serviks di umur 27 tahun. Dia sebenarnya mulai mengeluhkan gejala seperti nyeri di panggul yang membuat dia tak bisa tidur selama setahun terakhir.

Dia juga mengeluh selalu mengalami perdarahan setelah berhubungan intim. Namun gejala itu dia abaikan sampai mulai merasa ada yang tidak beres dengan tubuhnya.

"Sebagai seorang wanita muda berusia 20-an, saya pikir saya TIDAK PERLU pergi ke satu janji temu dokter itu. Saya mungkin bisa melewatkan satu janji temu dan baik-baik saja," kata Lily saat bercerita kepada Departement of Health Minnessota, dikutip Rabu (4/6/2025).

Namun, tidak seperti dugaannya, gejala yang dia abaikan itu ternyata dipicu kanker serviks. Setelah serangkaian pemeriksaan, Lily menjalani 5 sesi kemoterapi dan 5 perawatan radiasi.

Pengobatan itu tak selalu berjalan dengan baik. Lily mengalami efek samping akibat pengobatan kanker serviks. Penyakit ini juga membuatnya tak bisa memiliki anak.

"Pada saat diagnosis, saya tidak peduli dan saya hanya ingin sehat. Sekarang, di usia 31 tahun, saya hidup dengan penyesalan besar ini setiap hari," ucap Lily.

Santi Eka Permana, wanita asal Jakarta, didiagnosis kanker serviks pada tahun 2016. Awalnya dia mengeluhkan nyeri panggul yang menjalar juga perdarahan.

Saat melakukan pemeriksaan di rumah sakit, dokter mengatakan Santi mengidap miom dan kista. Awalnya dia memilih rawat jalan, tapi gejala yang dirasakan tak membaik. Karena rasa nyeri yang tak kunjung hilang, ia memutuskan untuk kembali melakukan pemeriksaan ke dokter untuk biopsi.

Hasilnya, ada tumor ganas di tubuhnya.

"Dokter menyatakan saya kena kanker serviks stadium 1B itu tahun 2016. Jadi pada saat dokter menyatakan saya kanker serviks, rasanya tuh hidup saya bakalan sebentar, bakal meninggalkan ana-anak saya, ibu, dan bapak saya," kenangnya saat berbincang dengan detikcom beberapa waktu lalu.

Berkat dorongan dan dukungan keluarga, dia akhirnya berani melakukan perawatan kanker serviks mulai dari radiasi dalam sebanyak 25 kali dan radiasi dalam tiga kali hingga tahun 2017. Pada prosesnya ia juga harus menjalani proses pengangkatan rahim.

"Saya bismillah, mungkin dengan rahim saya diangkat saya sehat saya sembuh," jelasnya.

Setelah menjalani serangkaian pengobatan, Santi akhirnya dinyatakan remisi pada tahun 2018. Ia berharap perjuangan yang ia lakukan bisa menjadi inspirasi untuk pasien lainnya.


























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Kisah Nyata 2 Wanita yang Sembuh dari Kanker Serviks, Termasuk dari Indonesia"