Hagia Sophia

07 June 2025

Kematian Akibat COVID-19 di Thailand Capai 69 Kasus

COVID-19 thailand. (Foto: Getty Images/loops7)

Thailand mencatat 69 kasus kematian karena COVID-19 sepanjang 2025. Total tersebut didapatkan dari kumulatif kasus infeksi yang mencapai 323.301, hingga akhir Mei.

Departement of Disease Control (DDC) atau Departemen Pengendalian Penyakit Thailand melaporkan situasi COVID-19 pada periode minggu ke-23 tahun 2025 melalui sistem Digital Disease Surveillance (DDS). Data terakhir, per Senin (2/6) terdapat 10.192 kasus baru.

Sebelumnya, pada Minggu (1/6), terdapat 18.102 kasus baru, sehingga total kasus baru dalam dua hari terakhir menjadi 28.294 kasus.

Ada 9.304 kasus di antaranya yang menjadi pasien rawat jalan dan 888 kasus dinyatakan bergejala berat hingga perlu perawatan di rumah sakit. Thailand juga mencatat satu kasus kematian baru.

Dr. Taweesin Visanuyothin, Direktur Jenderal Departemen Layanan Medis setempat menyatakan peningkatan jumlah kasus kemungkinan besar disebabkan musim hujan lebih awal dan mobilitas tinggi setelah dibukanya sekolah. Ia mencatat periode ini juga bertepatan dengan peningkatan kasus influenza, yang memiliki gejala mirip dengan COVID-19.

Siapa yang Berisiko Fatal?

Pada 2025, 69 kematian yang dilaporkan sebagian besar terjadi di antara kelompok 60 tahun ke atas, yang mencakup lansia dan mereka yang memiliki kondisi bawaan atau penyakit penyerta, dengan rincian sebaran sebagai berikut:
  • Bangkok (22 kematian)
  • Chonburi (8 kematian)
  • Chanthaburi (7 kematian)
  • Chiang Mai (3 kematian).
Meski hampir 70 kasus kematian dilaporkan, bila dibandingkan dengan total kasus infeksi, tingkat fatalitas COVID-19 saat ini relatif masih rendah yakni di angka 0,106 per 100.000 orang.

Otoritas kesehatan Thailand meyakini COVID-19 tidak berkembang menjadi penyakit dengan gejala lebih parah.

"Orang yang tidak berisiko tinggi yang terinfeksi biasanya mengalami gejala ringan dan dapat pulih sendiri atau dengan pengobatan yang dijual bebas seperti penurun demam, obat batuk, dan dekongestan. Namun, untuk kelompok berisiko tinggi seperti lansia atau anak di bawah satu tahun, kami mengimbau untuk segera memeriksakan diri ke rumah sakit," kata Taweesin, dikutip dari Nation Thailand, Kamis (5/6).

Hermawan Saputra dari Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) belum lama ini mewanti-wanti kelompok yang berisiko fatal saat terpapar COVID-19. Kelompok tersebut disebutnya memerlukan perlindungan tambahan dengan vaksinasi dan memperketat protokol kesehatan.

"Kasus-kasus lupus, kelainan-kelainan bawaan, orang dengan hipersensitivitas, itu sangat berisiko. Artinya daya tahannya, imunitasnya tidak optimal, kedua adalah orang-orang lanjut usia dan orang-orang yang punya penyakit komorbid istilahnya terutama pneumonia berat karena asma, kemudian ada penyakit-penyakit diabetes, itu yang harus dilindungi lebih awal," beber dia, kepada detikcom Senin (2/6).


























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Thailand Catat 69 Kematian karena COVID-19, Ini Kelompok yang Berisiko Fatal"