Hagia Sophia

09 November 2025

Kemenkes RI: 131 Ribu Orang Kena DBD Sepanjang 2025 dan 544 Meninggal

Fogging untuk cegah DBD. (Foto: ANTARA FOTO/Umarul Faruq)

Kementerian Kesehatan RI mencatat mulai Januari hingga akhir Oktober 2025 ada sebanyak 131.393 kasus demam berdarah dengue (DBD) dengan 544 kematian. Angka itu membuat Indonesia menjadi penyumbang sekitar 7 persen dari kasus DBD global.

"Cukup besar dan sangat memprihatinkan," kata Plt Dirjen Pengendalian Penyakit Kemenkes, Murti utami dalam Forum Diskusi Denpasar 12, Rabu (5/11/2025).

Murti menambahkan penyumbang kasus terbanyak DBD ditempati oleh wilayah Jawa Barat, Jawa Timur dan DKI Jakarta, yang padat penduduk. Di samping itu angka kejadian dan kematian akibat DBD di Indonesia disebutnya cenderung menurun dari tahun sebelumnya.

"Saya nggak mau bilang kita harus berbangga hati karena kematian itu nggak boleh ada. Tetapi untuk kasus dengue kalau kita bandingkan 2024 memang terjadi penurunan yg cukup signifikan hampir 50 persen," ungkap dia.

Salah satu tantangan terbesar dalam penanggulangan demam berdarah dengue adalah sifat penyakitnya yang sering tidak menunjukkan gejala spesifik di awal infeksi.

Gejala awalnya sering mirip dengan flu biasa, seperti demam, sakit kepala, nyeri otot, dan ruam. Namun, dalam beberapa kasus, penyakit ini dapat berkembang menjadi dengue hemorrhagic fever (DHF) atau dengue shock syndrome (DSS), yang keduanya dapat berakibat fatal.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jaminan Pelayanan Kesehatan BPJS Kesehatan dr Lily Krenowati menyebut di periode Januari-Agustus 2025, pembiayaan kasus dengue mencapai Rp 1,3 triliun. Sementara itu di tahun 2024, BPJS Kesehatan mengeluarkan sekitar Rp 2,9 triliun untuk penanganan DBD.

"Proyeksi kami (pembiayaan DBD di tahun 2025) akan melebihi tahun 2024," tandas dia.

























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Kemenkes: 131 Ribu Orang Indonesia Kena DBD Sepanjang 2025, Meninggal 544 Jiwa"