Hagia Sophia

16 April 2024

Muncul di Afsel, Obat Batuk Sirup Tercemar Zat Toksik

Ilustrasi. (Foto: Getty Images/iStockphoto/simarik)

Afrika Selatan belakangan menarik sejumlah produk sirup obat batuk anak produksi Johnson & Johnson pasca mendeteksi kandungan dietilen glikol tinggi, di atas ambang batas aman.

Batch yang terkena dampak tersebut dijual di Afrika Selatan, Eswatini, Rwanda, Kenya, Tanzania dan Nigeria, demikian pengumuman otoritas kesehatan setempat.

Penarikan tersebut menyusul laporan dari regulator Nigeria pada hari Rabu, yang pertama kali mendeteksi racun dalam batch Benylin Pediatric Syrup.

Kenya dan Nigeria telah mengeluarkan penarikan kembali untuk sirup yang sama, yang digunakan dalam pengobatan demam dan kondisi alergi lainnya yang mempengaruhi saluran pernapasan bagian atas.

Kenvue (KVUE.N), yang kini memiliki merek Benylin setelah spin-off dari J&J tahun lalu, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka sedang melakukan penilaian sendiri dan bekerja sama dengan otoritas kesehatan untuk menentukan tindakan.

"Tinjauan terhadap basis data keamanan global kami untuk periode antara peluncuran produk pada Mei 2021 hingga 11 April 2024 tidak mengidentifikasi adanya efek samping yang serius pada batch Sirup Pediatrik Benylin mana pun," katanya, dikutip dari Reuters, Senin (15/4/2024).

Tingginya kadar dietilen glikol dalam sirup obat batuk telah dikaitkan dengan kematian puluhan anak di Gambia, Uzbekistan, dan Kamerun sejak tahun 2022 dalam salah satu gelombang keracunan obat oral terburuk di dunia.











 














Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Lagi, Afsel Tarik Obat Batuk Sirup Tercemar Zat Toksik yang Picu Ginjal Rusak"