Hagia Sophia

16 February 2025

Sejarah Hari Kanker Anak Internasional 15 Februari 2025

Hari Kanker Anak Internasional 2025 (Foto: Getty Images/iStockphoto/Sewcream)

Hari Kanker Anak Sedunia atau Hari Kanker Anak International atau International Childhood Cancer Day (ICCD) pada 15 Februari 2025 mengangkat tema 'Childhood Cancer: Inspiring Action'. Salah satu tujuan memperingati momentum kesehatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya para orang tua, akan bahaya kanker yang mengancam nyawa anak-anak.

Dikutip dari laman resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), setiap tahun diperkirakan 400.000 anak berusia 0-19 tahun mengidap kanker. Adapun jenis kanker yang paling banyak dialami anak-anak di antaranya leukemia, kanker otak, limfoma dan tumor solid seperti neuroblastoma atau tumor Wilms.

Di negara-negara berpendapatan tinggi, lebih dari 80 persen kasus kanker anak dapat diatasi. Namun di negara dengan pendapat rendah dan menengah, kasus kanker anak yang dapat diobati kurang dari 30 persen.

Alasan rendahnya angka harapan hidup di negara-negara berpendapatan rendah termasuk keterlambatan diagnosis, ketidakmampuan untuk mendapatkan diagnosis yang akurat, terapi yang tidak dapat diakses, penghentian pengobatan, kematian akibat toksisitas (efek samping) dan kambuhnya penyakit yang seharusnya bisa dicegah.

Karenanya, WHO berupaya memfasilitasi pemerintah di berbagai negara untuk membangun dan mempertahankan program kanker anak yang berkualitas, demi meningkatkan setidaknya 60 persen kelangsungan hidup anak-anak yang didiagnosis mengidap kanker di seluruh dunia pada 2030.

Tema Hari Kanker Anak Internasional 2025

Childhood Cancer International (CCI) menjalankan kampanye tiga tahun, yakni 2024, 2025, 2026, untuk menyebarkan kesadaran dan mengatasi tantangan serta kesulitan yang dihadapi oleh anak-anak yang mengidap kanker, para penyintas, orang tua mereka, dan para peneliti di seluruh dunia.

Dikutip dari laman Childhood Cancer Internasional, tema Hari Kanker Anak Internasional 2025 atau Hari Kanker Anak Sedunia 2025 adalah "Childhood Cancer: Inspiring Action". Tema ini diangkat berdasarkan wawasan yang dikumpulkan pada tahun pertama kampanye (2024) yang bertema "Univeiling Challenges". Fase kedua kampanye mengalihkan fokusnya ke solusi yang dapat ditindaklanjuti.

Fase ini menyelidiki berbagai upaya dan inisiatif kolaboratif yang muncul di berbagai wilayah untuk mengatasi tantangan yang teridentifikasi. Dengan menyoroti langkah-langkah proaktif ini, kampanye ini bertujuan untuk mengilhami komitmen kolektif untuk memberantas hambatan dan ketidaksetaraan dalam bidang perawatan dan penelitian kanker anak.

Sejarah Hari Kanker Anak Internasional

Hari Kanker Anak Internasional atau Hari Kanker Anak Sedunia pertama kali dicanangkan pada 2002 oleh CCI. Pada saat itu, Peringatan Hari Kanker Anak Internasional bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang kanker anak dan bagaimana kanker tersebut berdampak pada anak-anak, remaja, orang tua mereka, dan keluarga secara keseluruhan di seluruh dunia.

CCI didirikan pada tahun 1994 dan mencakup sekitar 170 organisasi pendukung orang tua, asosiasi untuk anak-anak yang sedang dalam remisi, atau kelompok pendukung di hampir 90 negara berbeda di lima benua. Hari tersebut menghormati anak-anak yang telah berjuang melawan kanker dan mereka yang memobilisasi dukungan untuk inisiatif penelitian dan pendanaan.

Hari Kanker Anak Internasional atau Hari Kanker Anak Sedunia juga menjadi momentum untuk mempromosikan opsi penanganan dan pengobatan baru untuk mengatasi kanker pada anak. Hari Kanker Anak Internasional juga fokus pada pentingnya akses terhadap pengobatan kanker yang adil dan merata bagi anak-anak pengidap dan penyintas kanker.

Dengan demikian, anak-anak di seluruh dunia dapat memiliki akses perawatan terbaik dan mengatasi kesulitan hidup yang disebabkan oleh kanker.

Penyebab Kanker Anak

Kanker terjadi pada orang-orang dari segala usia dan dapat memengaruhi bagian tubuh mana pun. Kanker dimulai dengan perubahan genetik pada sel tunggal, yang kemudian dapat tumbuh menjadi massa (atau tumor), menyerang bagian tubuh lain, dan menyebabkan kerusakan dan kematian jika tidak diobati.

Tidak seperti kanker pada orang dewasa, sebagian besar kanker anak-anak tidak memiliki penyebab yang diketahui. Banyak penelitian telah berupaya mengidentifikasi penyebab kanker anak-anak, tetapi sangat sedikit kanker pada anak-anak yang disebabkan oleh faktor lingkungan atau gaya hidup.

Upaya pencegahan kanker pada anak-anak harus difokuskan pada perilaku yang akan mencegah anak tersebut mengembangkan kanker yang dapat dicegah saat dewasa.

Beberapa infeksi kronis, seperti HIV, virus Epstein-Barr, dan malaria, merupakan faktor risiko kanker pada anak. Infeksi tersebut khususnya relevan di negara-negara berpendapatan rendah dan menengah.

Infeksi lain dapat meningkatkan risiko anak terkena kanker saat dewasa, jadi penting untuk divaksinasi (melawan hepatitis B untuk membantu mencegah kanker hati dan melawan human papillomavirus untuk membantu mencegah kanker serviks) dan untuk melakukan metode lain seperti deteksi dini dan pengobatan infeksi kronis yang dapat menyebabkan kanker.

Data terkini menunjukkan bahwa sekitar 10 persen dari semua anak penderita kanker memiliki predisposisi karena faktor genetik. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi perkembangan kanker pada anak-anak.


























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Hari Kanker Anak Internasional 15 Februari 2025, Tema hingga Sejarahnya"