Hagia Sophia

05 June 2025

Kemenkes: Waspadai Kolesterol Jelang Idul Adha

Foto ilustrasi: Getty Images/iStockphoto/tumsasedgars

Idul Adha tidak terlepas dari asupan makanan yang berlemak seperti olahan daging kurban dan bersantan. Terkait hal ini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI memberikan imbauan, terutama untuk beberapa kelompok tertentu, saat mengonsumsi makanan yang berlemak.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes RI, dr Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan pemerintah telah menetapkan aturan terkait konsumsi gula, garam, lemak (GGL). Idealnya, asupan sehari-hari mencakup 4 sendok makan gula, 2 sendok teh garam, dan 5 sendok makan lemak.

Namun, menjelang Idul Adha biasanya akan banyak mengonsumsi makanan berlemak dan banyak garam. dr Nadia menyarankan untuk menyeimbangkan antara masuk dan keluarnya hal-hal yang dikonsumsi.

"Harus menyeimbangkan antara masuk dan keluarnya. Jadi, kalau makannya banyak garam, banyak lemak, banyak santan, besoknya jalan kaki atau olahraga," terang dr Nadia saat dihubungi detikcom, Sabtu (31/5/2025).

"Bukan nggak boleh sama sekali, tapi juga tidak boleh berlebihan, terutama bagi yang sudah punya penyakit komorbid," lanjutnya.

Berdasarkan laporan cek kesehatan gratis (CKG) ada beberapa orang yang disarankan untuk mengurangi konsumsi lemak. Sebab, kelompok tertentu dapat memiliki risiko terhadap gangguan lemak.

Menurut dr Nadia, dilihat dari pasien yang mengalami hipertensi maupun diabetes melitus risikonya akan lebih tinggi. Hal ini dapat berdampak pada masalah jantung.

"Jadi pada orang dengan hipertensi dan diabetes melitus (DM), risiko untuk gangguan lemaknya itu pasti 60 persen ya kurang lebih. Pada orang yang punya diabetes melitusnya, itu kelainan EKG-nya antara 13-20 persen," jelas dr Nadia.

"Yang punya gangguan ginjal juga sama, usia di bawah 59 tahun itu sekitar 65 persen, kalau lansia semakin tinggi risikonya menjadi 78 persen. Jadi, artinya kalau tambah usia dan mempunyai riwayat diabetes melitus dan hipertensi, pasti ada risiko kelainan jantung, kelainan ginjal, dan kemudian kelainan lemak, atau kolesterolnya jauh lebih tinggi pada usia di bawah 59 tahun," sambungnya.

dr Nadia menyarankan untuk orang-orang dengan masalah hipertensi, diabetes melitus, yang usianya sekitar 40-59 tahun harus dijaga pola makannya. Hal ini agar terhindar dari risiko kena penyakit jantung, gagal ginjal sampai stroke.

























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Awas Kolesterol! Kemenkes Ingatkan Anjuran Konsumsi Makanan Jelang Idul Adha"