Hagia Sophia

05 June 2025

Kisah Sedih Petinju yang Meninggal Akibat Kanker di Usia 25 Tahun

Ilustrasi tinju (Foto: Getty Images/Alex Livesey)

Seorang petinju wanita profesional meninggal di usia 25 tahun karena kanker. Sebelum kematiannya, gejala kanker yang dirasakannya kerap diabaikan dokter.

Kabar kematian Georgia O'Connor, petinju di Inggris ini disampaikan oleh agensi yang menaunginya pada 25 Mei lalu. Kematian O'Connor terjadi beberapa bulan setelah dia mengungkapkan bahwa dirinya mengidap kanker.

"Selama 17 minggu sejak awal Oktober, saya terus-menerus merasakan sakit, bolak-balik antara Durham dan Newcastle RVI A&E, sambil tahu jauh di lubuk hati saya ada sesuatu yang salah," tulis O'Connor.

"Sejak awal saya katakan bahwa saya merasa itu kanker. Saya TAHU risikonya. Saya menderita kolitis dan PSC, dua penyakit yang secara drastis meningkatkan kemungkinan terkena penyakit itu. Saya TAHU seberapa tinggi risiko saya dan keduanya memang demikian," sambung dia.

O'Connor, yang berasal dari Durham, Inggris, tidak menyebutkan jenis kanker yang diidapnya. Saat pemeriksaan pertamanya di Oktober tahun lalu, dia memohon kepada dokter untuk memeriksanya tetapi diabaikan oleh tim

Pada bulan Januari 2025, O'Connor mengatakan ia didiagnosis kanker terminal atau kanker stadium akhir. Dua tahun sebelumnya, dokter mengatakan dia mengidap kolitis ulseratif, yang menyebabkan peradangan dan ulserasi di usus besar.

Dikutip dari laman Healthline, kanker terminal mengacu pada kanker yang tidak dapat disembuhkan atau diobati. Kadang-kadang disebut juga kanker stadium akhir. Semua jenis kanker dapat menjadi kanker terminal.

Kanker terminal tidak dapat diobati. Oleh karena itu, pengobatan kanker terminal berfokus pada upaya membuat seseorang merasa senyaman mungkin.


























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Kisah Pilu Petinju Umur 25 Meninggal karena Kanker, Gejalanya Diabaikan Dokter"