Hagia Sophia

25 July 2023

Cerita Pria 28 Tahun Kena Stroke, Awalnya Merasa Pusing

Ilustrasi dirawat (Foto: Getty Images/iStockphoto/SDI Productions)

Seorang pria bernama Stephen Vidman membagikan kisahnya saat mengalami stroke di usia muda, yaitu 28 tahun. Ia mengalami gejala umum yang kerap diabaikan oleh banyak orang.

Pria sekaligus seorang mahasiswa pascasarjana ilmu saraf di Universitas Negeri Ohio itu awalnya tengah berbincang-bincang dengan ibunya melalui telepon saat bekerja. Namun, beberapa saat kemudian ia merasa pusing.

Ia berpikir bahwa gejala tersebut mungkin merupakan efek samping dari obat yang diminumnya. Namun, saat Vidman mencoba untuk berbicara, ia kesulitan mengeluarkan kata-kata.

"(Saya) akhirnya mencoba untuk melepaskannya, dan saya jatuh," ucap Vidman kepada TODAY.com.

Beberapa siswa yang melihat Vidman terjatuh langsung menolongnya hingga mencari bantuan kepada salah satu profesornya, dr Em Harrington, seorang ahli saraf, yang bekerja di dekat kantor mereka.

dr Harrington pun dengan sigap dan cepat langsung mengevaluasi kondisi Vidman.

"Awalnya, saya berpikir mungkin dia mengalami kejadian sinkop, seperti penurunan tekanan darah secara tiba-tiba," ucap dr Harrington.

Namun setelah memberikan sejumlah pertanyaan kepada Vidman, dr Harrington curiga bahwa pria berusia 28 tahun itu mengalami stroke lantaran tak bisa menjawab pertanyaan. Ia hanya berbicara cadel dan bergumam.

"Dia melihat sekeliling, bertingkah seperti sedang mencoba mengatakan sesuatu, tetapi tidak bisa," lanjut dr Harrington.

"Saya melihat wajahnya. Aku menyuruhnya mengangkat wajah dan alisnya. Itu adalah kelemahan wajah sepenuhnya," katanya lagi.

Salah satu siswa ada yang menelpon ambulan untuk membawa Vidman ke rumah sakit. Namun menurut dr Harrington, ambulan tersebut tentunya membutuhkan beberapa waktu untuk sampai di tempat Vidman jatuh.

Walhasil, mereka membuat rencana lain dan membawanya ke departemen darurat di rumah sakit dengan perawatan stroke yang berada tepat di seberang kantor mereka. Adapun mereka membawanya dengan cara meletakkan Vidman di kursi roda kantor dan mendorongnya untuk sampai ke sana.

"Saya tahu dia mengalami stroke besar berdasarkan presentasinya. Waktu, baginya, sangat penting, dan saya tidak ingin menunggu," ucap dr Harrington.

Sesampainya di RS, dokter langsung melakukan trombektomi, prosedur untuk menghilangkan gumpalan yang menyumbat pembuluh darah pemicu stroke.

Dokter menduga bahwa Vidman mengalami stroke lantaran pernah mengalami kecelakaan 10 tahun lalu yang membuat aortanya pecah.

Dokter pun memperbaiki aorta Vidman yang ditranseksi dengan cangkok jaringan sapi untuk menyambung kembali potongan-potongan itu. Sejak itu, Vidman menggunakan beta blocker untuk mengurangi tekanan pada aortanya.

"Dokter menduga area yang melemah di mana aortanya diperbaiki memungkinkan gumpalan tumbuh perlahan selama bertahun-tahun, dan itu putus secara tiba-tiba, sehingga menyebabkan stroke," kata Vidman.

"Kami tidak tahu persis bagaimana atau mengapa tapi itu asumsi utama. Saya tidak akan mengalami stroke lagi selama saya menjaga kolesterol saya tetap rendah dan tetap sehat. Sepertinya itu hanya sekali saja," lanjutnya lagi.



























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Kisah Pria Kena Stroke di Usia 28, Ngaku Gejala Awalnya Cuma Pusing"