Hagia Sophia

01 April 2024

Sahur dengan Mi Instan Tidak Dianjurkan, Ini Kata Pakar Gizi

Foto ilustrasi: Getty Images/iStockphoto/Supersmario

Mi instan sering menjadi menu penyelamat saat sahur. Terlebih jika bangunnya kesiangan mepet dengan jadwal imsak.

Selain rasanya yang disukai banyak orang, makanan ini menjadi pilihan utama karena memang super praktis. Namun, dokter gizi tetap tidak menganjurkan sahur dengan mi instan.

Menurut dokter gizi Dr dr Nurul Ratna Mutu Manikam M.Gizi, SpGK(K), sahur dengan mi instan bisa berisiko buruk untuk kesehatan. Ini akan tetap terjadi meski mi instan ditambah dengan telur dan sayuran.

"Kalau orangnya punya kecenderungan sakit diabetes, karena kadar glukosanya tinggi dia (mi instan) cepat menaikkan gula darah. Kemudian, efeknya cepat lapar lagi," jelas dr Nurul pada detikcom beberapa waktu lalu.

"Mau ditambah sayur, tetap aja lebih cepat lapar dibandingkan makan nasi," sambungnya.

Selain itu, mi instan juga disebut bisa membuat cepat gemuk. Sebab, ini merupakan makanan yang berasal dari olahan tepung.

"Jadi nggak disarankan makan mi dan olahan tepung lainnya, karena tepung itu seratnya sedikit sekali. Jadi, menyebabkan kenaikan berat badan yang lebih cepat," tutur dr Nurul.

Alih-alih mi instan, dr Nurul memberikan pilihan menu alternatif yang bisa dikonsumsi jika tidak memiliki banyak waktu untuk masak. Ia menyarankan untuk menyiapkan lauk di malam sebelumnya.

Nantinya, saat sahur makanan itu tinggal dihangatkan dan dikonsumsi. Bisa juga dengan mengolah frozen-food yang banyak dijual, seperti ayam ungkep atau daging yang bisa disimpan di dalam kulkas.

"Jadi bukan makan mi. Karena kalau makan mi pasti lapar, meskipun ditambah apapun pasti 3 jam kemudian lapar lagi. Itu badannya lemas," pungkasnya.


























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Harus Banget Sahur Makan Mi Instan? Ada Catatan Penting Nih dari Dokter"