Hagia Sophia

30 April 2025

Pola Makan Seperti Ini Bisa Bikin Fungsi Otak Menurun

Makanan tertetu terkait dengan penurunan fungsi otak. (Foto: Getty Images/Imgorthand)

Pola makan memainkan peran penting dalam kesehatan secara keseluruhan. Beberapa penelitian menunjukkan makanan tertentu berpengaruh terhadap risiko seseorang terkena stroke dan serangan jantung. Bukan hanya itu, pola makan juga terkait dengan fungsi otak.

Pola makan yang tinggi lemak dan gula bukan hanya dapat meningkatkan risiko obesitas dan gangguan kesehatan jangka panjang. Tetapi dampaknya juga bisa ke otak seperti kemampuan spasial otak, termasuk menemukan tempat, mengingat rute, dan memperkirakan jarak.

Diberitakan Medical Daily, para peneliti dari University of Sydney menggunakan labirin realitas virtual dengan penanda untuk menguji kemampuan navigasi 55 peserta muda. Para peserta menjalani enam kali percobaan, masing-masing berlangsung selama empat menit untuk menemukan peti harta karun tersembunyi.

Jika mereka gagal, mereka diperlihatkan tempat yang benar selama 10 detik. Dalam percobaan terakhir, harta karun itu dipindahkan, dan para peserta harus menandai lokasinya dari ingatan, menguji seberapa baik mereka telah mempelajari labirin tersebut.

Para peneliti mencatat bahwa partisipan yang sering mengonsumsi makanan tinggi lemak jenuh dan gula olahan merasa sulit mengingat lokasi dibandingkan dengan mereka yang menjalani diet lebih sehat.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa, selain risiko kesehatan yang sudah diketahui, diet tinggi lemak dan gula juga dapat merusak hipokampus, wilayah otak yang penting untuk navigasi spasial dan pembentukan memori.

"Penelitian ini memberi kita bukti bahwa diet penting untuk kesehatan otak di awal masa dewasa, periode ketika fungsi kognitif biasanya masih utuh," kata Dr. Dominic Tran dari Faculty of Science's School of Psychology University of Syndey, yang memimpin penelitian tersebut.


























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Kebiasaan Makan yang Bisa Fungsi Otak Menurun, Bikin Lemot di Usia Muda"