Hagia Sophia

23 April 2025

Sebagian Paru Paus Fransiskus Diangkat Sejak Muda

Paus Fransiskus. (Foto: AFP/TIZIANA FABI)

Paus Fransiskus, pemimpin Amerika Latin pertama Gereja Katolik Roma, meninggal dunia. Ia tutup usia di umur 88 tahun setelah sempat dirawat intensif karena pneumonia bilateral.

Pengumuman ini mengejutkan banyak orang, karena terjadi kurang dari sehari setelah Paus tampil di depan publik. Meninggalnya Paus Fransiskus terjadi beberapa minggu setelah ia keluar dari rumah sakit di Roma setelah berjuang melawan pneumonia yang mengancam jiwa di kedua paru-parunya.

Tim medis sempat mengatakan bahwa kondisinya kini telah stabil setelah lima pekan dirawat, sehingga ia dapat dipulangkan untuk menjalani pemulihan di kediamannya di Vatikan, Casa Santa Marta, selama dua bulan ke depan.

Berikut riwayat sakit Paus Fransiskus sebelum meninggal dunia, dikutip dari Reuters.

Masalah paru-paru dan saluran pernapasan
Ketika berusia 21 tahun, pria dengan nama lahir Jorge Bergoglio tersebut mengalami radang selaput dada dan sebagian paru-parunya diangkat di Argentina.

Pada bulan Maret tahun 2023, Paus dibawa ke rumah sakit setelah mengeluh bahwa ia mengalami kesulitan bernapas. Ia pulih dengan cepat setelah menerima antibiotik untuk bronkitis. Pada bulan April, dokternya menyuruhnya untuk tidak menghadiri kebaktian Jumat Agung di luar ruangan karena cuaca dingin di Roma.

Punggung dan lutut
Paus telah lama menderita linu panggul, kondisi saraf kronis yang menyebabkan nyeri punggung, pinggul, dan kaki. Penyakit yang kambuh menyebabkan Paus tidak menghadiri kebaktian Malam Tahun Baru dan Hari Tahun Baru pada bulan Desember 2020, pertama kalinya masalah kesehatan menyebabkannya tidak menghadiri acara keagamaan besar.

Pada tahun 2022, ia terpaksa membatalkan perjalanan ke Lebanon, Republik Demokratik Kongo, dan Sudan Selatan karena masalah berjalannya. Ia menjadwalkan ulang perjalanan ke Afrika dan pergi ke kedua negara tersebut awal tahun ini. Paus sekarang menggunakan kursi roda atau tongkat sehari-harinya.

Kesehatan mental
Di tahun 2021, Paus Fransiskus mengatakan sempat menemui seorang psikiater di negara asalnya Argentina ketika ia masih menjadi pendeta muda yang membantunya mengatasi kecemasan selama masa kediktatoran militer. Ia mengatakan ia telah belajar untuk mengatasi masalah tersebut melalui berbagai mekanisme, termasuk mendengarkan musik Johann Sebastian Bach.


























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Riwayat Sakit Paus Fransiskus sebelum Wafat, Sebagian Paru Diangkat Sejak Muda"