![]() |
Ilustrasi mumi (Foto: Shutterstock) |
Sebuah studi menemukan mumi-mumi berusia 4.000 tahun memiliki penumpukan kolesterol di arteri mereka. Ini berarti, penyakit jantung diperkirakan sudah ada sejak zaman kuno.
Dikutip dari Live Science, para peneliti telah menganalisis arteri lima mumi kuno dari Amerika Selatan dan Mesir kuno. Hasilnya, peneliti mendeteksi tahap awal aterosklerosis, ketika plak terkumpul di dinding arteri dan membatasi aliran darah.
Penulis utama studi tersebut, Mohammad Madjid mengatakan dirinya telah mengamati pola penyakit jantung selama lebih dari 20 tahun.
"Seiring berjalannya waktu, pertanyaan yang muncul di benak saya adalah, apakah ini penyakit masa kini, atau apakah ini suatu proses yang melekat pada manusia, terlepas dari kehidupan modern?" kata Madjid.
Madjid dan rekan-rekannya mengumpulkan sampel arteri dari lima mumi yang berasal dari tahun 2000 SM hingga 1000 M. Mumi tersebut merupakan tiga pria dan dua wanita yang meninggal di usia antara 18 hingga 60 tahun.
Para ilmuwan memindai bagian-bagian kecil arteri, yang panjangnya hanya beberapa sentimeter. Analisis mereka mengungkap lesi dari kolesterol yang terkumpul, prekursor penumpukan plak yang menyumbat arteri dan menyebabkan serangan jantung.
Ini adalah bukti pertama adanya lesi tahap awal pada mumi dari berbagai belahan dunia.
Penelitian sebelumnya juga menemukan plak arteri stadium lanjut pada mumi dari Greenland yang berasal dari 500 tahun lalu, dan pada mumi Mesir yang berasal dari lebih dari 3.000 tahun lalu.
Pemeriksaan CT scan pada pemburu 'zaman es' yang dimumikan, Otzi, mengungkapkan pada tahun 2018 bahwa ia kemungkinan besar terkena serangan jantung, dengan tiga bagian plak yang mengeras di dekat jantungnya.
"Endapan kolesterol pada dinding arteri pada dasarnya adalah mekanisme penyembuhan luka tubuh yang salah. Ini merupakan respons terhadap berbagai trauma (seperti) infeksi, kolesterol tinggi, paparan asap, dan masalah lain yang dapat merusak lapisan dalam arteri, yang disebut endotelium," kata Madjid.
Respons peradangan tubuh merupakan bagian normal dari penyembuhan luka, tetapi dinding arteri yang rusak rentan terhadap penumpukan sel darah putih, yang dapat menyebabkan penumpukan kolesterol.
"Penumpukan ini pertama kali muncul sebagai garis-garis dan lesi, dan kemudian dapat menebal cukup untuk menghalangi aliran darah arteri," kata Madjid.
Proses terjadinya peradangan tersebut ternyata juga ditemukan pada nenek moyang manusia. Menurut Madjid, ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Mumi Ini Jadi Bukti Penyakit Jantung Sudah Ada Sejak 4.000 Tahun Lalu!"