Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus. (Foto: Salvatore Di Nolfi/Keystone via AP) |
Krisis kesehatan dan kemanusiaan yang terjadi di Jalur Gaza masih terus menjadi sorotan. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan keprihatinan terkait dihancurkannya halaman RS Kamal Adwan menggunakan buldozer oleh Israel di Gaza utara pada Sabtu (16/12).
Para dokter dan saksi lainnya mengatakan pasukan Israel menghancurkan tenda-tenda yang menampung warga Palestina yang terlantar di dekat rumah sakit dan menghancurkannya hingga mereka tewas. Itu menjadi salah satu rumah sakit dari 11 yang masih berfungsi di Gaza semenjak Israel melakukan serangan pada 7 Oktober.
"WHO terkejut dengan penghancuran RS Kamal Adwan di Gaza utara selama beberapa hari terakhir, menjadikannya tidak berfungsi, dan mengakibatkan kematian setidaknya 8 pasien," ucap Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus melalui media sosial X, Sabtu (18/12/2023).
Tedros mengatakan bahwa banyak pasien harus melakukan evakuasi mandiri dengan risiko besar atas keselamatan mereka. Ia menuturkan ambulans tidak bisa mencapai fasilitas kesehatan tersebut. Ia menuturkan sebagian pasien juga meninggal akibat tidak memadainya perawatan.
Tidak hanya itu, Tedros juga melaporkan adanya tenaga medis yang menjadi tahanan pasukan Israel. Kondisi ini semakin memperburuk pelayanan kesehatan di Gaza.
"Banyak petugas kesehatan dilaporkan ditahan, dan WHO serta mitranya segera mencari informasi mengenai status mereka," jelas Tedros.
"Kami sangat prihatin dengan kesejahteraan para pengungsi internal yang dilaporkan berlindung di gedung rumah sakit," sambungnya.
Tedros mengungkapkan bahwa sistem kesehatan sudah sangat terpuruk. Hancurnya rumah sakit lagi yang bahkan sudah kurang berfungsi menurutnya merupakan 'pukulan telak'.
"Serangan terhadap rumah sakit, petugas kesehatan, dan pasien harus diakhiri segera. Gencatan senjata sekarang juga," pungkasnya.
Salah seorang saksi mata pada Al Jazeera mengatakan bahwa warga sipil sengaja menjadi sasaran serangan. Warga Gaza menuntut kejahatan ini harus segera diadili.
"Orang-orang dikubur hidup-hidup menggunakan buldoser. Siapa yang bisa melakukan itu? Semua yang melakukan kejahatan ini harus diadili dan dibawa ke pengadilan pidana internasional," kata seorang saksi mata.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Terkejutnya Bos WHO saat Nakes di Gaza Ditahan Israel"