Hagia Sophia

01 September 2023

Amankah Bila Starlink Pancarkan Internet ke Indonesia?

Starlink Elon Musk disebut akan menyediakan akses internet di wilayah Indonesia. Foto: Space.com

Starlink milik Elon Musk dalam beberapa hari terakhir ini menjadi sorotan karena akan memasuki wilayah Indonesia.

Konstelasi satelit internet itu sebenarnya sudah ada, namun kehadirannya dalam bentuk kerjasama business to business (B2B), yakni Telkomsat menjadikan Starlink jadi backhaul anak perusahaan Telkom tersebut.

Starlink kembali jadi buah bibir saat ini. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengajak SpaceX untuk membangun jaringan internet murah di timur Indonesia melalui Starlink.

Untuk jangka pendek, Starlink adalah jawaban mengatasi ketersediaan akses internet, khususnya di wilayah yang sulit dijangkau oleh infrastruktur telekomunikasi daratan. Starlink pun mampu menyediakan internet yang andal. Namun di sisi lain ada juga sejumlah potensi persoalan yang mungkin timbul karena satelit tersebut.

1. Pengamatan Astronomi

Berkaca pada kasus yang terjadi di mancanegara, kehadiran Starlink rupaya membawa masalah dalam pengamatan astronomi. Gelapnya malam jadi waktu yang cocok mengawasi angkasa, tapi itu terganggu gegara adanya Starlink yang jumlah ribuan dan memancarkan cahaya di angkasa.

Persatuan Astronomi Internasional atau International Astronomical Union (IAU) mengoordinasikan pengamatan dari seluruh Bumi, dan hasilnya diketahui bahwa satelit tersebut hampir seterang bintang seperti Antares dan Spica.

Untuk diketahui, Antares dan Spica masing-masing merupakan bintang ke-15 dan ke-16 paling terang di langit malam. Studi lain menemukan, keberadaan satelit membuat Antares dan Spica menjadi kurang reflektif. Kedudukannya kini setara dengan bintang paling terang ke-22 atau lebih.

2. Berpotensi Bahayakan Pesawat

Starlink merupakan satelit Low Earth Orbit (LEO) mengitari Bumi dengan ketinggian sekitar 550 km dari daratan. Dari sisi teknis untuk layanan internet, tentu itu memberikan dampak oke dengan latensi yang jauh lebih cepat dari satelit pada umumnya.

Tetapi, lantaran jaraknya tidak jauh dari Bumi, sistem satelit ini bisa membahayakan pesawat di masa mendatang. Hal itu diungkapkan Andy Lawrence, Profesor Regius Astronomi di University of Edinburgh

Dari posisinya, memang tidak akan banyak puing jika Starlink jatuh ke Bumi. Sebagian besar akan terbakar di atmosfer, namun beberapa akan melewatinya dan bahkan sebagian kecil dinilai bisa menjatuhkan sebuah pesawat.

Pada Oktober 2022, Elon Musk ingin menempatkan 40 ribu satelit Starlink ke luar angkasa. Saat ini ada lebih dari 3.000 satelit yang berputar-putar di atas Bumi kita dan SpaceX memiliki izin untuk meluncurkan 9.000 satelit lagi. Pada 2019, Starlink mengajukan permintaan untuk meluncurkan 30 ribu satelit lagi.

3. Monopoli

Jumlah Starlink yang terbang di orbit rendah Bumi dan jumlahnya mencapai ribuan itu menimbulkan dugaan kalau SpaceX mencoba memonopoli luar angkasa, meskipu, Elon Musk membantah tudingan itu.

Badan Antariksa Eropa (ESA) menilai Musk 'membuat aturan' untuk industri luar angkasa komersial yang sedang berkembang. Sedangkan, pesaingnya jumlahnya sangat sedikit.

4. Bisnis Operator Lokal

Starlink yang disebut akan menyediakan akses internet di timur Indonesia mengundang kekhawatiran bagi operator seluler yang sudah lebih dulu berbisnis di industri telekomunikasi tanah air.

Operator seluler mendesak pemerintah yang dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk bertindak dan tidak membuka pintu selebar-lebarnya untuk perusahaan asing yang kekuatan modalnya sangat besar.

5. Keamanan Nasional

Berada di atas ketinggian, Starlink disebut berpotensi mengancam keamanan nasional. Apalagi, konstelasi satelit internet itu sering wara-wiri di orbit Bumi.

Sebuah studi militer China menyebut bahwa jaringan komunikasi Starlink SpaceX sebagai potensi ancaman bagi keamanan nasional China dan mendesak pengembangan kemampuan untuk menonaktifkan atau menjatuhkannya.

Peneliti militer China khawatir bahwa satelit-satelit ini dapat memberikan layanan komunikasi kepada saingan atau menabrak stasiun ruang angkasa atau satelit China, dan bertindak sebagai 'agen bunuh diri' untuk menonaktifkan infrastruktur ruang angkasa China selama perang.



























Artikel ini telah tayang di inet.detik.com dengan judul "5 Potensi Ancaman Starlink Elon Musk Pancarkan Internet di RI"