Foto: AFP PHOTO / ROMEO GACAD |
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengaku kaget dengan dua gempa yang terjadi di Laut Jawa, Provinsi Jawa Timur, Jumat (22/3).
BMKG mencatat dua gempa signifikan. Pertama, terjadi pukul 11.22 WIB dengan magnitudo 5,9 yang berjarak 37 kilometer arah Barat pulau Bawean. Kedua, terjadi pukul 15.52 WIB dengan magnitudo 6,5 yang berjarak 35 kilometer arah Barat Pulau Bawean.
Keduanya juga mencatat kedalaman yang berbeda. Gempa pertama, kata Daryono, terjadi di kedalaman 10 kilometer. Sedangkan yang kedua 12 kilometer.
"Jadi, kalau kita melihat apa yang terjadi di Bawean kami juga surprise," kata Daryono dalam jumpa pers daring, Jumat (22/5).
Dia lebih jauh menyebut dua gempa tersebut sebagai kejadian luar biasa. Sebab, gempa itu terjadi di kawasan dengan kondisi sesar yang belum terpetakan oleh BMKG. Berbeda dengan gempa-gempa yang terjadi di sesar, Cimandiri atau Lembang.
"Tentu saja ini sebuah kejadian luar biasa. Di mana, sesarnya belum terpetakan dengan kredibel. Belum tegas peta seperti kalau kita tahu sesar Lembang ada. Cimandiri jelas. Kemudian sesar Palu-Koro jelas. Ini belum," kata dia.
BMKG, lanjut Daryono, juga belum dapat memastikan potensi gempa susulan yang akan terjadi dalam 24 jam mendatang. Dia karena itu mengimbau masyarakat untuk terus waspada.
"Kalau kita melihat konsep kegempaan yang saat ini memang kita belum bisa memprediksi gempa. Bahkan ilmu dan pengetahuan dan teknologi seismologi saat ini juga belum mendedikasikan untuk sebuah prediksi gempa," katanya.
Artikel ini telah tayang di cnnindonesia.com dengan judul "BMKG Kaget dengan Gempa Bawean, Sebut sebagai Kejadian Luar Biasa"