Hagia Sophia

20 August 2023

Inikah yang Membuat Udara Jakarta Membaik Saat HUT RI?

Foto: detikcom files

Warga Jakarta dan Tangerang Selatan dibikin ketar-ketir oleh buruknya kualitas udara beberapa hari terakhir. Sebab tak hanya bikin engap warga yang beraktivitas di luar rumah misalnya untuk melakukan perjalanan ke tempat kerja, polusi udara yang parah ini juga berisiko memicu beragam penyakit, salah satunya tentu gangguan pernapasan.

Namun pada Kamis (17/8/2023), kualitas udara di DKI Jakarta terpantau sempat membaik dibanding beberapa waktu terakhir sebelumnya. Mengacu pada aplikasi Nafas Indonesia, di waktu pukul 15.00 WIB hari itu, empat wilayah yakni Setiabudi, Kebayoran Baru, Rawa Barat, dan Taman Sari berada di zona hijau dengan indikasi kualitas udara bagus.

Kondisi kualitas udara yang membaik tersebut dibenarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan dan Geofisika (BMKG). Namun lebih lanjut menurut Pelaksana Tugas Kepala Pusat BMKG Dr Andri Ramdhani, SKom, MSi, kondisi itu hanya berlangsung sementara. Sehari setelahnya yakni pada Jumat (18/8), kualitas udara kembali memburuk.

"Pada tanggal 17 Agustus 2023, BMKG memonitor tidak ada kejadian hujan di wilayah DKI Jakarta, tetapi tercatat terjadi angin relatif kencang dengan kecepatan angin mencapai 15 Knot. Nilai kecepatan ini relatif lebih tinggi jika dibandingkan dengan wilayah lain di sekitarnya, sehingga besar kemungkinan polusi udara pada periode tersebut terbuyarkan oleh angin," terangnya kepada detikcom, Jumat (18/8).

"Meskipun demikian, kecepatan angin kencang tersebut tidak bertahan lama dan mengalami penurunan pada malam hari," jelas Andri lebih lanjut.

NEXT: Kualitas udara Jakarta sempat membaik, mungkinkah gegara banyak warga tak berkendara di tanggal merah?

Penyebab Kualitas Udara Jakarta Naik-turun

Andri menjelaskan, terdapat tiga kemungkinan penyebab kualitas udara membaik. Pertama, yakni hembusan angin yang cukup kencang sehingga membuyarkan kumpulan polutan di suatu wilayah. Walhasil, polutan di atmosfer wilayah tersebut bergerak menyebar.

Kedua, kondisi atmosfer yang labil juga dapat menyebabkan polutan leluasa bergerak naik ke atmosfer dan tidak berkumpul di satu lapisan tertentu. Kemudian ketiga, adanya hujan dengan intensitas signifikan menyebabkan 'washout' polutan secara masif.

"Perbaikan kualitas udara di Jakarta pada tanggal 17 Agustus tersebut juga sangat mungkin dipengaruhi oleh penurunan jumlah moda transportasi dan aktivitas industri yang libur pada tanggal tersebut," pungkasnya.


























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Udara Jakarta Membaik saat HUT RI, gegara Warga Tak Berkendara? Begini Kata BMKG"