Foto: REUTERS/Ramadan Abed |
Israel setuju menunda perang untuk vaksinasi polio anak-anak di Gaza. Hal ini disampaikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai aksi 'jeda kemanusiaan'.
Rencananya vaksinasi akan menyasar sekitar 640 ribu anak di seluruh Jalur Gaza, dan bakal dimulai Minggu, pekan ini. Pejabat senior WHO Rik Peeperkorn menyebut pelaksanaannya akan dilakukan dalam tiga tahap terpisah.
Pada bagian tengah, selatan, dan utara jalur tersebut. Selama setiap tahap, pertempuran akan berhenti selama tiga hari berturut-turut antara pukul 06:00 dan 15:00 waktu setempat.
Dikutip dari BBC, kesepakatan tersebut terjadi beberapa hari setelah pejabat PBB mengatakan seorang bayi berusia 10 bulan lumpuh setelah tertular kasus polio pertama di Gaza, setelah 25 tahun nihil kasus.
Sekitar 1,26 juta dosis vaksin polio oral tipe 2 (nOPV2) yang baru sudah ada di Gaza, dengan 400.000 dosis tambahan akan segera tiba. Kampanye ini akan dikelola oleh Kementerian Kesehatan Palestina, bekerja sama dengan WHO, UNICEF, UNRWA. Lebih dari 2.000 petugas kesehatan dan penjangkauan masyarakat telah dilatih untuk memberikan vaksin.
WHO bertujuan untuk mencapai cakupan vaksin 90 persen di seluruh wilayah, yang diperlukan untuk menghentikan penularan virus di Gaza. Ada kesepakatan untuk vaksinasi tambahan selama empat hari dan jeda kemanusiaan jika diperlukan untuk mencapai tingkat vaksinasi tersebut.
Virus polio sangat menular dan paling sering menyebar melalui limbah dan air yang terkontaminasi. Virus ini dapat menyebabkan cacat dan kelumpuhan, dan berpotensi fatal. Virus ini terutama menyerang anak-anak di bawah usia lima tahun.
WHO mengatakan tingkat imunisasi di Gaza dan Tepi Barat yang diduduki sudah optimal sebelum konflik. Cakupan vaksin polio diperkirakan mencapai 99 persen pada 2022, meskipun telah menurun menjadi 89 persen tahun lalu, menurut data terbaru.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Israel Setuju Setop Perang Sementara demi Vaksinasi Polio Anak di Gaza"