Hagia Sophia

28 April 2025

Apa yang Terjadi pada Otak Ketika Seseorang Ngeblank? Ini Kata Ilmuwan

Ilustrasi. (Foto: Getty Images/recep-bg)

Ilmuwan dari Prancis, Australia, dan Jerman melakukan penelitian untuk memahami apa yang terjadi pada otak ketika seseorang tiba-tiba ngeblank. Peneliti Athena Demertzi dan timnya menganalisis 80 artikel penelitian terkait aktivitas otak manusia ketika tidak memikirkan apa pun.

Data menunjukkan adanya perbedaan jelas antara apa yang orang sebut sebagai pikiran kosong (mind blanking) dan pikiran mengembara (mind wandering).

Dikutip dari IFL Science, mind blanking sering terjadi setelah periode fokus yang berkepanjangan, seperti saat mengerjakan ujian, kurang tidur, atau setelah aktivitas fisik intens. Kondisi ini juga dikaitkan dengan berbagai gangguan neurologis dan psikiatris, termasuk kecemasan, cedera otak traumatis, dan sindrom Klein-Levin.

Selain studi perilaku, penelitian pencitraan otak dan teknik investigasi lainnya juga dianalisis. Ketika pikiran seseorang kosong, mereka mungkin tidak memiliki pikiran yang spesifik, tapi bukan berarti otaknya tidak aktif.

Tes elektroensefalografi (EEG) menunjukkan otak orang yang mengalami mind blanking memasuki kondisi yang disebut 'tidur lokal'. EEG menunjukkan gelombang lambat seperti saat tidur dan kompleksitas sinyal yang berkurang.

Selain itu, subjek juga mengalami detak jantung yang lebih lambat dan ukuran pupil mengecil. Semua itu merupakan ciri-ciri tidur.

Tim peneliti juga mengutip sebuah penelitian tahun 2019 yang menggunakan functional magnetic resonance imaging (fMRI). Subjek diminta tidak memikirkan apapun dan hasilnya menunjukkan penonaktifan di beberapa wilayah otak utama seperti gyrus frontal inferior, area broca, korteks motorik, suplementer, dan hipokampus.

Meski begitu, karena subjek dengan sengaja berusaha mengosongkan pikiran, ini mungkin akan berbeda dengan mind blanking sesungguhnya yang seringkali muncul secara spontan.

"Kami menyadari bahwa penyelidikan ini menghadirkan tantangan metodologis dan konseptual," ujar tim peneliti.

Peneliti percaya mind blanking lebih mungkin terjadi ketika kondisi gairah tinggi atau rendah. Mind blanking pada tiap orang bisa berbeda-beda.

Penelitian lanjutan soal mind blanking diperlukan. Masih ada banyak pertanyaan yang belum terjawab dari penelitian-penelitian yang sudah dilakukan.

"Kami percaya bahwa penyelidikan pikiran kosong bersifat mendalam, penting, dan tepat waktu. Secara kolektif, kami menekankan bahwa pengalaman yang berkelanjutan hadir dalam nuansa dengan tingkat kesadaran dan kekayaan konten yang berbeda-beda," tandas tim peneliti.


























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Apa yang Terjadi Pada Otak ketika Tiba-tiba Ngeblank? Ini Temuan Peneliti"