Peneliti menemukan kemungkinan virus Corona berasal dari anjing rakun di pasar Wuhan. Foto: AFP via Getty Images/FREDERICK FLORIN |
Geger temuan peneliti yang menyebut ada kemungkinan virus Corona berasal dari hewan anjing rakun yang kemudian menular ke manusia di pasar Wuhan. Lantas bagaimana dengan dugaan COVID-19 yang berasal dari kebocoran laboratorium di Wuhan?
"Tentu saja, ini bukan bukti langsung," kata Leo Poon, ahli virologi di Universitas Hong Kong dikutip dari Nature, Kamis (23/3/2023).
"Tetapi ini adalah yang terbaik yang bisa kami dapatkan sekarang, karena semua hewan telah disingkirkan dari pasar dan kami tidak memiliki swab hewan," sambungnya.
Pada Kamis (16/3), The Atlantic pertama kali melaporkan hasil analisis tersebut. Mengacu pada publikasi Zenodo, yang belum ditinjau oleh rekan sejawat, temuan tersebut diyakini bisa membuka jalan untuk studi lanjutan seperti investigasi asal hewan di pasar.
Para peneliti secara khusus mencari bukti mamalia yang bisa menjadi inang perantara virus. Mereka mengidentifikasi sekuens DNA mitokondria untuk lima spesies liar termasuk anjing rakun, landak melayu, landak amur, musang palem bertopeng, dan tikus bambu tua. Dari hewan-hewan tersebut, ditemukan bahwa yang paling menonjol adalah DNA mitokondria dari anjing rakun.
Penelitian juga menunjukkan, anjing rakun rentan terhadap infeksi SARS-CoV-2 dan dapat menyebarkan infeksi ke anjing rakun lain tanpa menunjukkan tanda-tanda penyakit yang jelas. Anjing rakun dan musang sawit bertopeng juga ditemukan terinfeksi virus yang hampir identik dengan penyebab sindrom pernapasan akut parah (SARS) yang menyebabkan wabah di manusia pada 2003.
Bukan dari Kelelawar?
Sebelumnya, beredar juga narasi bahwa virus Corona berasal dari kelelawar. Memang, studi menunjukkan bahwa nenek moyang SARS-CoV-2 mungkin berasal dari kelelawar. Namun, penularan dari kelelawar ke manusia dinilai masih tidak jelas.
Para ilmuwan mencurigai adanya peran inang perantara yang terlibat. Namun, mereka belum bisa menemukan bukti yang kuat, yang justru menimbulkan spekulasi bahwa virus tersebut bocor baik sengaja atau tidak sengaja dari laboratorium di Wuhan.
Menurut peneliti, studi terbaru ini tidak mengkonfirmasi apakah rakun tersebut betul-betul terinfeksi virus. Namun dengan temuan yang ada, semakin kuat hipotesis bahwa pandemi berasal dari hewan-hewan di pasar.
"Data ini tidak memberikan jawaban pasti untuk pertanyaan bagaimana pandemi dimulai," kata Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus.
"Tetapi setiap data penting untuk mendekatkan kita ke jawaban itu," ujarnya lebih lanjut.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Geger Temuan Asal-usul Corona dari Rakun di Pasar, Jadi Bukan gegara Lab Bocor?"