Foto: Seorang pria obesitas di Tangerang dievakuasi menggunakan forklift. BPBD Kota Tangerang sampai membongkar pintu rumah untuk memudahkan proses evakuasi. (dok Ist) |
Muhammad Fajri, pria berbobot 300 kg di Tangerang belakangan mengundang perhatian pasca dievakuasi menggunakan truk forklift. Menurut Kepala Humas RSUD Kota Tangerang Fika Khayan, pria itu membutuhkan sejumlah penanganan khusus untuk menurunkan berat badannya.
Misalnya seperti kebutuhan dokter spesialis bedah digestive hingga bedah vaskuler, yang sayangnya belum tersedia di RSUD Kota Tangerang.
"Itu bisa ditatalaksana di rumah sakit yang lebih lengkap seperti RSCM," beber Fika saat dikonfirmasi Minggu (11/6/2023).
Fika melanjutkan, yang bersangkutan juga mengalami pembengkakan pada kaki imbas obesitas. Menurutnya, pihak keluarga sempat bercerita jika Fajri termasuk kategori obesitas sedari 11 tahun.
Kondisinya terus berlanjut hingga dewasa. Bahkan, selama delapan bulan terakhir Fajri benar-benar tidak bisa melakukan aktivitas apapun alias hanya tirah baring atau beristirahat di tempat tidur.
"Karena itu menimbulkan peningkatan berat badan yang drastis," jelas Fika.
Terpisah, salah seorang tetangga, Rahmat, menyebut pihak dinas kesehatan sebetulnya sudah meminta Fajri untuk berobat. Namun, sebelumnya, ia hanya mau diurut.
"Selama enam bulan itu diurut aja. Tapi dia nggak mau bergerak setelah diurut itu. Mungkin kurang spesial, yang ngurut ibu-ibu soalnya, dia (Fajri) dalam kondisi besar, namanya ibu-ibu tenaganya kan nggak ada ya," kata Rahmat, saat ditemui Minggu (11/6).
Dalam kondisi seperti itu, banyak tetangga yang kemudian membantunya di aktivitas sehari-hari. Mengingat, kondisi ibu Fajri juga disebut kurang sehat.
"Tetangga sebelah kiri-kanan selalu bantu-bantu untuk makan, listrik token. Dia kan susah buat mencet, ibunya juga nggak bisa karena dalam kondisi tertatih, jadi kadang saya bantuin mencet (token)," ucapnya.
Barulah setelah dibujuk banyak warga dan RT, Fajri memutuskan untuk berobat ke rumah sakit.
"Diajak pertama kali sama RT, dinkes, dan puskesmas tapi dia nggak mau karena malu atau gimana. Terus dua minggu kemudian baru ada keputusan, mungkin karena udah merasa kesakitan. Kadang tengah malam saya dengar dia suka nangis sampai jam tiga pagi," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Ternyata Ini Alasan Pria 300 Kg di Tangerang Dirujuk ke RSCM"