Ilustrasi. Foto: iStock |
Tentu sudah banyak yang memahami, bahwa meskipun terkesan ringan, aktivitas berjalan kaki sebenarnya memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Di antaranya, yakni mencegah risiko penyakit jantung. Lebih lagi sebuah penelitian terbaru menyebut, berjalan kaki dengan langkah cepat rupanya ampuh menekan risiko diabetes.
Penelitian tersebut diterbitkan pada 28 November 2023 di British Journal of Sports Medicine. Para peneliti dari Universitas Semnan di Iran dan Imperial College London di Inggris mengamati data dari 10 penelitian berbeda termasuk total lebih dari 500.000 peserta dari Amerika, Inggris, dan Jepang. Mereka membandingkan kecepatan berjalan partisipan dengan peluang mereka terkena diabetes tipe 2 selama rata-rata delapan tahun.
Para peneliti menemukan bahwa orang yang memiliki kecepatan berjalan rata-rata, yang mereka definisikan sekitar 3 sampai 4 km per jam, memiliki risiko 15 persen lebih rendah terkena diabetes dibandingkan orang-orang yang memiliki kecepatan berjalan santai kurang dari 3 km per jam.
Hasil penelitian juga menunjukkan, semakin cepat langkah seseorang berjalan kaki, semakin besar manfaatnya buat kesehatan. Para peneliti menemukan bahwa orang dengan kecepatan berjalan tercepat lebih dari 10 km per jam memiliki peluang 39 persen lebih rendah terkena diabetes.
Berangkat dari temuan tersebut peneliti menyimpulkan, penting untuk seseorang memikirkan kecepatan langkah. Namun untuk itu, diperlukan langkah-langkah persiapan agar jalan cepat ini bisa dilaksanakan dan manfaat kesehatan bisa dimaksimalkan.
Namun di samping itu, penelitian ini bersifat observasional. Artinya, penelitian ini tidak secara langsung menunjukkan bahwa berjalan kaki lebih cepat dapat menurunkan risiko diabetes. Di samping aktivitas jalan kaki, ada hal-hal lain yang bisa mempengaruhi risiko diabetes seseorang misalnya gaya hidup sehat, intensitas dan frekuensi berolahraga.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Terkesan 'Enteng' Sih, tapi Rupanya Sedahsyat Ini Efek Jalan Kaki Cegah Diabetes"