 |
| Ilustrasi anak dirawat (Foto: Getty Images/iStockphoto/gorodenkoff) |
Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta menerima laporan anak yang terinfeksi mycoplasma pneumoniae, penyakit yang menjadi penyebab lonjakan pasien di sejumlah RS China. Laporan kasus pneumonia tersebut diketahui berdasarkan hasil tes polymerase chain reaction atau PCR.
Meski begitu, Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinkes DKI dr Ngabila Salama belum merinci jumlah dan lokasi penyebaran kasus, tetapi sejumlah anak diketahui positif terpapar mycoplasma.
"Sudah ada beberapa kasus dilaporkan di Jakarta anak terinfeksi mycoplasma," tuturnya melalui keterangan tertulis yang diterima detikcom Minggu (3/12/2023).
"Dari hasil lab. Kami masih menghimpun jumlahnya, karena pemeriksaannya spesifik sekali, harus dibuktikan dengan PCR untuk tahu jenis kuman penyebabnya," sambung dr Ngabila.
Lebih lanjut, dr Ngabila mengatakan, beberapa anak yang positif terinfeksi bakteri mycoplasma pneumoniae kini tengah menjalani perawatan di rumah sakit. Adapun gejala utama yang dikeluhkan pasien adalah sesak napas.
Ia juga meminta masyarakat termasuk orang tua mewaspadai kemungkinan penularan mycoplasma, terlebih kekebalan atau imunitas seseorang berpotensi menurun di masa peralihan musim.
"Gejala utamanya sesak napas karena radang paru atau pneumonia. Kalau dia berat, kondisinya pasti dirawat inap karena butuh tatalaksana lebih lanjut," imbuhnya lagi.
"Pencegahan perlu digalakan dengan perilaku hidup bersih dan sehat dikencangkan, diimbau untuk memakai masker di keramaian, terutama pada yang sedang sakit sebaiknya tidak keluar rumah atau memakai masker di sekolah, ruang kerja, ruang indoor lainnya juga tentunya rutin mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun," pesan dia.
Sebelumnya, China dilaporkan tengah mengalami lonjakan kasus pneumonia. Disebut-sebut penyebabnya bukan karena patogen baru, melainkan virus maupun bakteri umum. Kebanyakan pasien teridentifikasi positif bakteri mycoplasma pneumoniae.
Mycoplasma pneumoniae merupakan bakteri yang umumnya memicu infeksi ringan pada sistem pernapasan. Namun, pada sejumlah kasus terkadang menyebabkan infeksi paru-paru lebih serius sehingga memerlukan perawatan di rumah sakit.
Selain China, beberapa negara lain juga melaporkan lonjakan kasus pneumonia imbas bakteri mycoplasma pneumoniae termasuk, Denmark, Inggris, Prancis, hingga Belanda.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Dinkes DKI Laporkan Anak Kena Mycoplasma, Ini Gejala yang Dikeluhkan"