Cuaca panas di India. (Foto: REUTERS/Navesh Chitrakar) |
Dua orang dilaporkan tewas di negara bagian India, Kerala, imbas serangan panas pada Senin (29/4/2024). Suhu panas India melonjak mencapai rekor tertinggi 41 derajat Celcius, meningkat 5,5 derajat Celcius di atas suhu normal.
Korban tewas merupakan pria berusia 53 tahun dan wanita 90 tahun. Meski begitu, para ahli medis masih menelusuri kemungkinan penyebab lain kematiannya.
"Kami belum memastikan apakah kematian ini disebabkan oleh gelombang panas. Proses medis untuk memeriksa kematian tersebut sedang berlangsung," kata pejabat penanggulangan bencana negara bagian Shekhar Kuriakose di ibu kota negara bagian Thiruvananthapuram, dikutip dari CNA.
Para ilmuwan mengatakan perubahan iklim berkontribusi terhadap gelombang panas yang lebih sering, parah, dan lebih lama selama musim panas. Suhu di seluruh Kerala, wilayah bagian ujung selatan India, diperkirakan lebih tinggi dari biasanya, sehingga menyebabkan pihak berwenang mengeluarkan peringatan yang meminta masyarakat untuk mengambil tindakan pencegahan terhadap panas seperti tetap berada di dalam rumah.
Di negara bagian Tamil Nadu, seorang politisi setempat membagikan buah segar, kelapa, dan minuman dingin di Chennai untuk membantu masyarakat tetap tenang.
Departemen cuaca India memperkirakan hari-hari gelombang panas akan lebih sering terjadi antara bulan April dan Juni ketika musim hujan melanda dan suhu biasanya turun.
"Di negara bagian timur Odisha, dengan suhu mencapai 44,9 derajat Celcius pada hari Minggu, yang merupakan suhu tertinggi yang tercatat pada bulan April, setidaknya dua orang telah meninggal pada musim panas ini karena sengatan matahari," kata Direktur kesehatan masyarakat Odisha, Niranjan Mishra.
Sementara di negara tetangga Bangladesh, pihak berwenang kembali menutup semua sekolah dasar di seluruh negeri dan lembaga pendidikan di hampir separuh distrik termasuk ibu kota, karena gelombang panas yang parah menyebabkan suhu naik di atas 43 derajat Celcius pada hari Senin.
Namun bagi mereka yang bekerja di luar ruangan, seperti pengemudi becak Mohammed Shameem di Dhaka, tidak ada banyak waktu istirahat. "Terlalu sulit untuk bekerja di bawah terik matahari saat gelombang panas terjadi. Tidak banyak orang yang keluar sehingga sulit mendapatkan penumpang. Tapi kami tidak punya pilihan selain keluar dan bekerja," kata Shameem.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Gelombang Panas di India Picu 2 Orang Tewas, Suhu Menyengat Nyaris 45 Derajat Celcius"