Ilustrasi Bandara Changi Singapura (Foto: Getty Images/) |
Mulai hari ini, Jumat (23/8/2024), Singapura menerapkan pemeriksaan suhu dan visual untuk pelancong dan kru tertentu yang datang di bandara Changi dan Selatar sebagai tindakan pencegahan terhadap Mpox atau cacar monyet.
"Pemeriksaan tersebut akan dilakukan terhadap mereka yang datang dengan penerbangan dari tempat-tempat yang mungkin berisiko terjadi wabah mpox," kata Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) pada Kamis malam, dikutip dari CNA.
Tindakan penyaringan serupa juga akan diterapkan di pos pemeriksaan laut untuk awak kapal dan penumpang yang tiba dengan kapal dari daerah yang terkena dampak Mpox.
"Tindakan pencegahan ini akan meningkatkan "kemampuan pengawasan" Singapura terhadap Mpox di perbatasannya," kata MOH.
Imbauan kesehatan telah diberlakukan di pos pemeriksaan udara sehingga para pelancong dapat mengambil tindakan pencegahan pribadi yang diperlukan untuk menghindari infeksi.
"Pelancong sangat disarankan untuk mematuhi imbauan tersebut, terutama jika mereka bepergian ke dan dari negara-negara yang terkena dampak," lanjut MOH.
"Pelancong yang mengalami demam, ruam, dan/atau gejala yang sesuai dengan mpox akan dirujuk untuk menjalani pemeriksaan medis," kata MOH.
Meskipun demikian, sejauh ini tidak ada penerbangan langsung antara Singapura dan negara yang dilanda Mpox.
Hingga hari Kamis, 13 kasus Mpox yang terkonfirmasi telah terdeteksi di Singapura tahun ini, semuanya merupakan infeksi Clade 2. Belum ada kasus Clade 1 yang terdeteksi di Singapura hingga saat ini.
Meskipun Mpox telah dikenal selama puluhan tahun, jenis baru yang lebih mematikan dan lebih mudah menular, dikenal sebagai Clade 1b, telah menyebabkan lonjakan kasus baru-baru ini.
Clade 1b menyebabkan kematian pada sekitar 3,6 persen kasus, dengan anak-anak lebih berisiko, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Mpox Jadi Darurat Kesehatan Global, Singapura Perketat Pintu Masuk Bagi Pelancong"