![]() |
Ilustrasi stroke (Foto: Getty Images/iStockphoto/designer491) |
Stroke merupakan salah satu kondisi medis yang dapat menurunkan kualitas hidup dari mereka yang mengidapnya. Selain mengoptimalkan gaya hidup sehat, stroke juga bisa dicegah dengan memperbaiki cara tidur.
Dikutip dari Mirror UK, melalui penelitian, ditemukan bahwa tidur pada waktu yang sama setiap malam dapat mengurangi risiko stroke. Para ilmuwan melacak lebih dari 72.000 kebiasaan tidur relawan menggunakan alat pelacak.
Mereka kemudian mengelompokkan para relawan menjadi orang-orang yang tidurnya teratur, agak tidak teratur, dan tidak teratur, serta memantau kesehatan mereka selama delapan tahun.
Orang-orang yang tidurnya tidak teratur memiliki kemungkinan 26 persen lebih besar untuk mengidap stroke, gagal jantung, atau serangan jantung daripada mereka yang tidurnya teratur. Lalu mereka yang tidurnya agak tidak teratur memiliki kemungkinan 8 persen lebih besar.
Risiko ini akan tetap terjadi meskipun mereka yang tidurnya tidak teratur mendapatkan tujuh hingga sembilan jam tidur seperti yang direkomendasikan.
Ketua tim peneliti dari Universitas Ottawa, Kanada Jean-Philipe Chaput mengatakan hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa keteraturan dalam tidur mungkin lebih relevan daripada durasi tidur untuk memodulasi kejadian kardiovaskular yang merugikan.
Namun, perawat jantung senior di British Heart Foundation Emily McGrath mengatakan hubungan antara tidur dan jantung belum dapat dipahami dengan baik.
"Penelitian menunjukkan bahwa gangguan tidur dikaitkan dengan kadar protein yang disebut CRP (C-reactive protein) yang lebih tinggi. Ini merupakan tanda peradangan," ujar Emily.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Awas! Kebiasaan Sepele Ini 26 Persen Lebih Tinggi Picu Risiko Stroke"