Hagia Sophia

14 November 2024

WHO: 1 dari 6 Orang di Dunia Mandul

Ilustrasi. (Foto: Getty Images/iStockphoto/Chinnapong)

Laporan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan satu dari enam orang di dunia mengalami masalah kesuburan. Tingkat infertilitas juga disebut hampir serupa di semua negara.

"Dalam analisis kami, prevalensi infertilitas seumur hidup secara global adalah 17,5 persen, yang berarti 1 dari 6 orang mengalaminya seumur hidup mereka," kata Dr Gitau Mburu, seorang ilmuwan penelitian fertilitas di WHO.

WHO mendefinisikan kemandulan sebagai kondisi yang terjadi pada sistem reproduksi pria atau wanita yang ditandai dengan kegagalan hamil setelah 12 bulan atau lebih melakukan hubungan seksual tanpa kondom secara teratur.

Laporan ini digambarkan sebagai 'yang pertama dalam satu dekade', mencakup analisis data infertilitas dari tahun 1990 hingga 2021. Data tersebut berasal dari 133 studi yang diterbitkan sebelumnya tentang prevalensi infertilitas.

Kemandulan, yang memengaruhi sistem reproduksi pria atau wanita, dapat diobati dengan obat-obatan, pembedahan, atau teknologi reproduksi berbantuan seperti fertilisasi in vitro atau IVF, saat sel telur dan sperma disatukan dalam cawan laboratorium dan dimasukkan ke dalam rahim setelah sel telur yang dibuahi menjadi embrio.

Meskipun demikian, Dr Pascale Allotey, direktur Departemen Kesehatan Seksual dan Reproduksi serta Penelitian di WHO mengatakan solusi untuk pencegahan, diagnosis, dan pengobatan kemandulan masih "kurang dana" dan "tidak dapat diakses" oleh banyak pasien karena biaya yang tinggi.

"Kemandulan merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting karena dapat berdampak negatif yang luas pada kehidupan orang-orang yang terkena dampaknya," tutur Dr Allotey.


























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Mengkhawatirkan, Data WHO Ungkap 1 dari 6 Orang di Dunia Mandul"