Hagia Sophia

31 December 2024

Ditemukan Mutasi Gen Langka pada Pasien yang Terinfeksi Flu Burung

Ilustrasi flu burung. (Foto: Thinkstock)

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) mengungkap hasil analisis terhadap sampel dari kasus flu burung parah pertama di negara tersebut. Hasilnya, ditemukan mutasi yang tidak pernah terlihat pada sampel unggas terinfeksi dari halaman belakang rumah pasien.

CDC mengatakan sampel pasien menunjukkan mutasi pada gen hemaglutinin (HA). Itu merupakan bagian dari virus yang memainkan peran penting dalam menempel pada sel inang.

Meski begitu, CDC mengungkapkan temuan tersebut tidak mengubah risiko yang ditimbulkan virus flu burung pada manusia dan tetap rendah.

Minggu lalu, Amerika Serikat melaporkan kasus virus flu burung yang parah pertamanya. Itu dialami seorang warga di Louisiana berusia di atas 65 tahun yang mengalami penyakit pernapasan parah.

Dikutip dari Reuters, pasien tersebut terinfeksi dengan genotipe D1.1 dari virus yang baru-baru ini terdeteksi pada burung liar dan unggas di Amerika Serikat. Itu berbeda dengan genotipe B3.13 yang terdeteksi pada sapi perah, kasus manusia, dan beberapa unggas di beberapa negara bagian.

Mutasi yang terlihat pada pasien tersebut jarang terjadi. Tetapi, pernah dilaporkan dalam beberapa kasus di negara lain dan paling sering terjadi selama infeksi parah.

Salah satu mutasi yang juga terlihat pada kasus parah lainnya dari British Columbia, Kanada.

"Tidak ada penularan dari pasien di Louisiana ke orang lain yang telah diidentifikasi," kata CDC.


























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Gawat, AS Temukan Mutasi Gen Langka pada Pasien Infeksi Flu Burung"