Warga Suku Vadoma di Afrika. (Foto: Wikimedia Commons) |
Sebuah suku etnis di wilayah Kayemba bagian utara Zimbabwe memiliki kondisi tubuh yang unik dari tubuhnya. Kondisi itu membuat kaki mereka berbentuk seperti burung unta.
Sebagian besar Suku Vadoma memiliki kehilangan tiga jari tengah dan hanya memiliki dua jari kaki luar yang terbalik. Karena bentuk jari-jari kaki yang 'aneh', mereka tidak bisa memakai sepatu, tetapi dapat berlari walaupun mengalami kesulitan. Mereka juga bisa memanjat pohon meskipun hanya memiliki dua jari kaki.
Kondisi tersebut dikenal sebagai Ectrodactyly atau 'sindrom kaki burung unta', atau dikenal juga dengan sindrom cakar lobster. Itu merupakan kelainan genetik langka yang memengaruhi pertumbuhan kaki dan menyebabkan kaki tampak mirip dengan kaki burung unta.
Dikutip dari Daily Star, Ectrodactyly juga disebut sebagai cacat formasi tangan atau kaki terbelah. Kondisi itu ditandai dengan tidak adanya satu atau beberapa jari tangan atau kaki.
Para ilmuwan berpendapat bahwa kondisi yang dialami warga suku itu terjadi akibat mutasi tunggal pada kromosom nomor 7, dan kondisi itu diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Punya Sejarah Inses
Akibat kondisi langka itu, penduduk asli Suku Vadoma tidak diperbolehkan menikah di luar kelompok mereka. Itu dilakukan untuk mencegah penyebaran kondisi langka itu di suku lainnya.
Imbas dari aturan itu, Suku Vadoma memiliki sejarah inses atau perkawinan sedarah. Hal itu menyebabkan akumulasi gen yang tidak beragam, hingga akhirnya memicu munculnya cacat fisik atau kondisi genetik langka.
Meski termasuk kelainan genetik, Suku Vadoma sangat bangga dan menganggap itu sebagai jati dirinya. Itu juga membuat suku mereka menjadi lebih baik daripada suku lain di daerah Kayemba, Zimbabwe.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Suku di Afrika Ini Andal Berburu Tapi Punya Kaki Bak Burung Unta, Apa Penyebabnya?"