Hagia Sophia

27 April 2024

Curhat Warga China: Tidak Ada Waktu Mikir untuk Nikah, Apalagi Punya Anak

Wanita China. (Foto: AP/Andy Wong)

China merupakan salah satu negara yang tengah mengalami masalah populasi akibat menurunnya angka kelahiran. Kondisi ini bahkan membuat China menghapus aturan batasan satu anak yang sempat diberlakukan.

Pada tahun 2014 jumlah bayi yang lahir di China mencapai 14,6 juta, dibandingkan pada tahun 2023, jumlah bayi yang lahir hanya mencapai 9 juta.

Pada saat tantangan dalam mencari pekerjaan dan tingginya biaya membesarkan anak, banyak generasi muda di China ragu untuk memiliki bayi, bahkan ada pula yang memilih untuk tidak memiliki anak sama sekali. Tak sedikit dari mereka merasa sudah tidak memiliki waktu lagi berpikir untuk menikah, apalagi punya anak.

"Karena pekerjaan kami sangat sibuk, kami tidak punya waktu untuk memikirkan memiliki anak, atau memikirkan untuk menikah," ucap Qin Yuan-guan warga Beijing dikutip dari ABC, Kamis (25/4/2024).

"Anak muda lebih fokus pada diri sendiri dan kita tidak memikirkan masa depan, kita hanya memikirkan apa yang membuat kita bahagia, karena kalau punya anak butuh banyak uang dan waktu," sambungnya.

Demi mengatasi permasalahan populasi yang anjlok, pemerintah China menawarkan sejumlah insentif pada masyarakat kelompok muda.

Hal tersebut juga dialami oleh Zhao Liman, pengusaha toko sepeda di Beijing. Zhao mengaku bersyukur telah memutuskan untuk tidak memiliki anak. Berkat keputusannya itu, ia mengaku bisa travelling keliling dunia termasuk mengambil gelar master di Australia.

"Kalau saya punya anak, saya harus berkomitmen pada satu tempat, saya tidak bisa berpindah-pindah dan ketika anak harus sekolah, masih ada 10 tahun lagi dalam hidup saya yang harus saya baktikan pada mereka," cerita Zhao.

"Perlahan-lahan, saya memutuskan bahwa mungkin memiliki anak tidak begitu penting bagi hidup saya," tandasnya.

Masing-masing provinsi berusaha mencari cara untuk mendorong masyarakat memiliki anak lebih banyak. Mulai dari subsidi untuk anak kedua dan ketiga, bantuan pengasuhan anak, hingga pembayaran perawatan kesuburan seperti IVF.

Kota Hangzhou memberikan subsidi satu kali pada orang tua baru sekitar Rp 45,3 juta jika memiliki anak ketiga pada tahun 2023.


























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Curhat Warga China yang Memilih 'Childfree', Tak Ada Waktu Pikirkan Anak"