Panas Ekstrem Landa Seoul (©merdeka.com) |
Ibu Kota Korea Selatan, Seoul, memecahkan rekor terpanas selama 26 hari berturut-turut. Tak seperti biasanya, suhu belakangan konsisten di atas 25 derajat celsius.
Data tersebut diumumkan pemerintah pada Jumat (16/8/2024).
"Udara dingin tidak turun dari utara dan karena kita terpengaruh oleh sisi barat daya yang lebih hangat, suhu terus tercatat sekitar 25 derajat celsius atau lebih," kata Youn Ki-han, Direktur Divisi Prakiraan Meteorologi Seoul, kepada AFP.
Sebagian besar dunia saat ini memang mengalami suhu panas ekstrem, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres bulan lalu memperingatkan tentang 'wabah panas ekstrem' hingga menyerukan tindakan untuk membatasi dampak perubahan iklim.
Suhu malam hari di Seoul telah melampaui 25 derajat celsius selama 26 hari berturut-turut, demikian penjelasan para pejabat, menandai rekor terpanjang sejak pengamatan cuaca modern dimulai pada 1907.
Rekor ini menyamai rekor yang dibuat pada 2018, tetapi badan cuaca menghitung yang terbaru sebagai patokan. Menurut Kantor Meteorologi Seoul, suhu panas yang menyengat di Seoul diperkirakan akan terus berlanjut, dan mencapai rekor setiap hari hingga minggu depan.
Malam hari dengan suhu lebih dari 25 derajat dikenal luas sebagai 'malam tropis' di Korea Selatan, dan para pejabat mengatakan bahwa periode yang panjang seperti itu tidak biasa.
"Biasanya sekitar waktu ini suhu turun di pagi dan sore hari karena udara dingin turun dari barat laut, dan tekanan tinggi Pasifik Utara menyusut, tetapi saat ini kami belum melihat tanda-tanda itu," kata Youn.
Sementara itu, kota terbesar kedua di Korea Selatan, Busan, mencatat malam tropisnya yang ke-22 berturut-turut, periode terpanjang sejak pencatatan dimulai pada tahun 1904.
Situasi Diprediksi Bakal Lebih Buruk
Menurut Institut Internasional untuk Lingkungan dan Pembangunan (IIED), jumlah hari dengan suhu mencapai 35 derajat celsius di ibu kota terbesar dunia telah melonjak hingga 52 persen selama 30 tahun terakhir.
Pada 2018 saja, Seoul selama 21 hari mencatat suhu di atas 35 derajat celsius, angkanya lebih tinggi dari gabungan 10 tahun sebelumnya.
"Hanya dalam satu generasi, terjadi peningkatan yang mengkhawatirkan," kata Dr Tucker Landesman, peneliti senior di IIED.
Aktivis iklim di Korea Selatan menyerukan pemerintah untuk bertindak lebih banyak.
"Tidak ada tanda bahwa ini akan membaik," kata Youn Se-jong, seorang pengacara lingkungan, kepada AFP.
"Memperkuat tujuan mengurangi emisi gas rumah kaca harus menjadi prioritas," tambahnya.
Korea Selatan saat ini memiliki proporsi energi terbarukan terendah dalam bauran energinya di antara semua negara OECD dan merupakan penghasil karbon tertinggi kedua dari batu bara per kapita di Grup 20. Korea Utara juga dihadang gelombang panas dan mengeluarkan peringatan awal minggu ini, wilayah pusat termasuk Pyongyang juga terkena dampak.
"Cuaca panas ekstrem 33 hingga 37 (derajat celsius) diperkirakan terjadi di beberapa wilayah," kata Kim Kwang Hyok, seorang pejabat di Badan Hidro-Meteorologi Negara.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Seoul Pecahkan Rekor Suhu Panas 'Menyengat' 26 Hari Berturut-turut"