Foto: Getty Images/iStockphoto/gorodenkoff |
Dinas Kesehatan DKI Jakarta mulai mencatat peningkatan kasus gagal ginjal akut misterius di Agustus 2022. Angkanya terus meningkat, hingga Rabu (19/10/2022), tercatat ada 40 anak yang meninggal dari 71 kasus gagal ginjal akut misterius di DKI.
Masih belum ada kesimpulan pasti penyebab di balik penyakit tersebut. Namun, kebanyakan pasien mengalami perburukan secara cepat khususnya pada fungsi ginjal, hingga laporan penurunan kesadaran.
Kabid P2P dr Dwi Oktavia mengimbau gejala yang patut diwaspadai adalah berkurangnya jumlah air seni atau tidak ada air seni sama sekali, dalam bahasa medisnya yakni anuri. Gejala tersebut banyak ditemukan pada hampir seluruh kasus gagal ginjal akut anak.
"Dan kita melihat memang terjadi peningkatan cukup tinggi di Agustus, September, sampai Oktober, jumlah kasus bertambah karena memang awareness semakin baik, sehingga proses mengumpulkan data dan penyelidikan epidemiologi berjalan lebih cepat, lebih sistematis di bulan Oktober ini," kata dia dalam konferensi pers Kamis (20/10/2022).
dr Dwi membagikan data terkini laporan kasus gagal ginjal akut misterius di DKI.
- Total kasus: 71 pasien
- Total meninggal: 40 anak
- Masih dalam perawatan: 16 kasus
- Sembuh: 15 orang
"Kalau dilihat dari jenis kelaminnya, anak laki-laki lebih banyak dari anak perempuan dan kemudian kalau dilihat dari wilayah domisili 39 dari 71 kasus memang bertempat tinggal di DKI Jakarta," kata dia.
"Sementara ada 16 dari 71 kasus yang tinggal di Jabar tapi dirawat di DKI, kemudian ada 9 domisili banten, masing-masing satu orang dari Jatim dan Riau yang dirujuk ke Jakarta, dan ada 5 anak yang masih kami data. Sebanyak 11 anak berusia 6-15 tahun dan sisanya berusia kurang dari 5 tahun," lanjutnya.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "40 Anak Gagal Ginjal Akut di DKI Meninggal, Terbanyak Laki-laki! Ini Gejalanya"