Hagia Sophia

21 February 2023

Bila Ibu Kota Pindah ke Kalimantan Timur, Bisnis Apa yang Paling Terdampak?

KOMPAS.COM/INSTAGRAM/NYOMAN_NUARTA

DKI Jakarta disebut bakal melepas status ibu kota pada 2024. Ibu kota Indonesia akan beralih ke Nusantara, Kalimantan Timur.

Menurut Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Tauhid Ahmad, perpindahan ibu kota Indonesia bakal mempengaruhi sektor bisnis tertentu. Beberapa di antaranya adalah sektor perhotelan, restoran, hingga properti.

Ia menjelaskan, anggaran pemerintah pusat nantinya akan berpindah ke ibu kota negara (IKN) baru di Kalimantan Timur. Anggaran yang dimaksud adalah untuk melakukan pertemuan-pertemuan antar Kementerian/Lembaga.

"Putaran arus keuangan yang sebagian dari pemerintah pusat, belanja yang macam-macam, putarannya kan swasta dan pemerintah pusat. Begitu pemerintah pusat pindah, otomatis putaran uang pemerintah pusat akan berpindah ke Kalimantan Timur. Kalimantan Timur sendiri awalnya yang merasakan awal mungkin Balikpapan dan Samarinda, karena kan hotel yang siap sekarang ini kan di sana ya," jelasnya, kepada detikcom, dikutip Sabtu (18/2/2023).

Menurutnya pertemuan semacam itu, jika di Jakarta, biasa dilaksanakan di restoran atau hotel. Dengan pindahnya anggaran pemerintah tentu pemasukan restoran dan hotel dari pemerintahan akan berkurang signifikan.

"Meeting-meeting atau pertemuan yang menggunakan belanja pemerintah pusat akan banyak secara otomatis pindah dan akan terjadi penurunan di Jakarta. Pengaruhnya pada hotel-hotel dan restoran yang biasa mengandalkan itu. Properti juga tak lagi cepat saya kira ya," lanjutnya.

Tidak hanya itu, usaha mikro kecil menengah (UMKM) di sekitar Kementerian/Lembaga yang pegawainya pindah lebih dulu juga akan terkena dampaknya.

"Misalnya di Sekretariat Negara, pegawainya pindah ke IKN, warung di sekitar akan sepi, karena biasanya ada yang beli siang sampai malam dari pegawai di Sekretariat Negara," tuturnya.

Sementara Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Mohammad Faisal, mengatakan perubahan yang terjadi di Jakarta saat tak lagi menjadi ibu kota sangat minim. Menurutnya laju bisnis di Jakarta masih akan tumbuh.

Perubahan juga disebut tidak akan terjadi dalam lima tahun ke depan meskipun pemerintahan sudah pindah ke IKN Kalimantan Timur.

"Jakarta ini kota yang punya fungsi tidak bergantung pada fungsi pemerintahan. Kota besar yang multifungsi, fungsi bisnis, pariwisata, pendidikan, kesehatan, banyak sekali. Terutama yang agak sulit itu ya Jakarta sebagai pusat bisnis. Walaupun ibu kota pindah di sana nanti akan fungsi pemerintahan saja," tuturnya.

Faisal juga meyakini, pusat bisnis masih akan terpusat di Jawa terutama di daerah Jabodetabek. Menurutnya, butuh puluhan tahun bisa melihat perubahan dari pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan Timur.

"Pemindahan itu butuh berpuluh-puluh tahun. Kita bisa lihat negara yang memindahkan ibu kota, ada yang sampai sekarang belum bisa berubah," pungkasnya.























Artikel ini telah tayang di finance.detik.com dengan judul "Jakarta Lepas Status Ibu Kota, Bisnis Ini Terancam Goyang Duluan"